Jangan Tunda Bahagia
Raden Achmad Djazuli SP MMA menawarkan diri menjadi konsultan untuk pengembangan konsep lingkungan alam yang ada di SD Almadany.
“Saya merasakan bahagia berada di sini. Dan saya tidak mau menunda bahagia. Karena itu dengan izin Allah saya akan sempatkan berkunjung ke sini lagi untuk memanfaatkan keilmuan yang saya miliki,” janji Kaprodi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Gresik ini. Fatoni juga bersedia hadir kembali di SD Almadany untuk berbagai kajian tentang ulul albab dan doktrin taskhir alam semesta.
Kedua juri LLSMS tersebut sepakat lahan hijau yang ada di SD Almadany harus tetap ada dan makin bertambah meskipun nanti ada perluasan dan pembangun gedung baru.
Kemudian mereka juga menyarankan bangunan ikonik semacam gazebo akan lebih terasa budaya lokal Gresik jika ada tambahan lampu damar kurung. Dan konsep sekolah alamnya akan terasa jika ada tambahan energi alternatif dari solar cell (energi surya) yang pengadaannya bisa bekerja sama dengan sponsor.
“Karena di Gresik masih banyak dana-dana CSR perusahan yang diperuntukkan untuk lingkungan hidup jika kita mampu mencari dan memanfaatkan peluang yang ada,” kata Djazuli.
Selain itu sisi humanis siswa dan guru harus tetap dikedepankan, bagaimana sistem menyapa dan menyambut serta melayani tamu yang akan meninggalkan kesan baik positif bagi PPDB.
Di sela visitasi, perhatian juri LLSM tidak hanya pada penataan taman, pengolahan kompos, atau seperangkat gamelan, namun juga adanya prosotan di tangga sekolah.
Nur Aini menjelaskan keberadaan prosotan itulah yang membuat siswanya kerasan dan nyaman bersekolah di SD alam ini. Sejurus kemudian Fatoni menaiki tangga itu dan turunnya melalui prosotan.
Fatoni mengungkapkan, prosotan di tangga SD Almadany itu mengingatkan dia pada masa kecilnya yang suka prosotan di tepi Bengawan Solo dengan pelepah pisang. ”Seperti kata Pak Djazuli, jangan tunda bahagia,” selorohnya sembari tertawa. Dzajuli pun akhirnya juga ikut mencobanya. Tapi Fatoni mewanti-wanti, jangan sampai prosotan itu membahayakan siswa. (*)