Murid Hanya 22 Siswa
Kedua, jumlah siswa di sekolah ini sedikit sekali. Hanya 22 siswa. Sedikitnya siswa itu mengingatkan kita pada SD Muhammadiyah Gantong, Pulau Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, dalam film Laskar Pelangi, sehingga madrasah ini disebut Laskar Pelangi-nya Gresik.
Meskipun demikian, mereka menyatakan senang bersekolah di MI Al Islamiyah Kramat. Bu Ifrohatun Nafiyah mengatakan sedikitnya jumlah siswa di sekolahnya karena anak-anak usia MI dari warga Muhammadiyah Kramat juga sedikit. Lulusan TK Aisyiyah Kramat semuanya masuk MI Muhammadiyah Al Islamiyah Kramat. Jika lulusan TK sedikit, maka yang masuk ke MI juga sedikit,” tuturnya.
Ketiga, di setiap kelas ada pojok baca. Di kelas III dan IV, dengan jumlah lima siswa menyampaikan sudah membaca buku cerita yang ada di pojok buku. Mereka mengatakan suka membaca buku cerita. Namun buku cerita di pojok baca cukup terbatas koleksinya.
Keempat, semua siswa MI Muhammadiyah Al Islamiyah Kramat sudah bisa membaca al-Qur’an. Saat ditanya kemampuannya dalam membaca al-Qur’an, mereka mengacungkan tangan. Ada yang sudah sampai belasan juz dan ada juga yang sudah khatam al-Qur’an. Kepada madarsah dan segenap guru MI Muhammadiyah Al Islamiyah Kramat kami berpesan agar program tahfidh bisa dikembangkan di madarsah ini mengingat potensi guru dan siswa di bidang al-Qur’an tampak bagus.
Kami memberikan motivasi ke tiap kelas agar siswa-siswi bangga dan senang bisa belajar di madrasah tersebut. Ada beberapa orang hebat yang lulus dari MI ini. Salah satunya adalah almarhum Uswatun Hasanah yang pernah menjadi Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Gresik.
“Mari kita jaga kesehatan kita, tekun menuntut ilmu dan patuh terhadap orang tua dan guru. Jika anak-anak sehat akan bisa beraktivitas dengan baik. Jika anak-anak rajin belajar dan berbakti kepada orang tua dan guru insya Allah kelak anak-anak juga bisa menjadi orang hebat, sukses, dan mulia,” pesan saya kepada para siswa. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni