Tiga Prasyarat
Prof Din—sapaannya—menyatakan sangat sepakat terhadap pandangan itu, tapi ada prasyarat terwujudnya dialog itu. Guru Besar Politik Islam Global FISIP UIN Jakarta ini mengungkap, prasyarat itu antara lain perlu adanya kesetaraan. “Kedua pihak setara, bukan antara pihak superior dan pihak inferior,” jelas dia pada keterangan tertúlia yang dikrimkan ke PWMU.CO Sabtu (5/11/2022) Siang.
Selama ini, menurutnya, Barat masih menempatkan diri sebagai pihak superior, memandang Timur secara minor. “Inilah yang menyebabkan adanya ketakadilan global dewasa ini!” terang Prof Din.
Selain itu, kedua pihak harus merasa saling membutuhkan. Prof Din menerangkan, “Timur membutuhkan Barat dengan kemajuan ilmu dan teknologi, sedangkan Barat membutuhkan Timur dengan khazanah nilai moral dan kekayaan sumber daya alam.”
Terakhir, menurut Prof Din, perlu segera menghentikan fobia dan kecenderungan mendiskreditkan pihak lain. Alhasil, dia menilai forum itu menambah banyaknya prakarsa positif untuk mewujudkan perdamaian dunia dewasa ini.
Di Indonesia, jelang Muktamar Ke-48 Muhammadiyah di Solo, beberapa hari yang akan datang juga akan dilaksanakan The 8th World Peace Forum (Forum Perdamaian Dunia Ke-8). Forum ini akan dihadiri 150 tokoh dari sekitar 30 negara, baik tokoh agama, akademisi, dan pencipta perdamaian lainnya.
“Forum Perdamaian Dunia ini adalah kegiatan dwitahunan sejak 2006, diselenggarakan oleh CDCC dan Chengho Multiculture Education Trust. Kali ini tuan rumah adalah Universitas Muhammadiyah Surakarta,” ungkapnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni/SN