Hanya Tiga Hari Berlatih
Jumatul Ilmiyah, pelatih grup drumben Ikwam SD Mutu menjelaskan, timnya cuma berlatih tiga hari. “Kita cuma latihan tiga hari setiap sore selepas anak-anak pulang sekolah untuk menyambut juri LLSMS dari Jawa,” ungkap dia yang juga ikut memainkan trio tom. “Para pemain berlatih sore hari setelah menjemput anak hingga petang.”
Sementara itu, Rosari Indah Hayati, sang mayoret, mengaku sudah pernah menjadi mayoret saat bersekolah di SMP Muhammadiyah 3 (SMP Mutirara) dan SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sangkapura, sehingga dia merasa mudah untuk mengomando para personel drumben—yang merupakan ibu-ibu wali murid—dalam memainkan alat musik.
“Latihan dipimpin oleh Juma’atul Ilmiyah. Dan alhamdulillah sebagian besar anggota pernah aktif bermain drumben saat di bangku sekolah dulu (SMP Mutiara dan Smamda Sangkapura),” terang wali murid Kevin Alvaro kelas 1 Sakura ini.
“Apa nama tim drumben Ikwam SD Mutu ini,” tanya Fatoni.
“Belum ada namanya Pak. Ini ‘kan spontanitas tiga hari sebelumnya,” jawab Rosari Indah Hayati, dalam perbincangan di kantor setelah acara penyambutan. Dia menambahkan, alat-alat drumben yang dipakai hari itu dipinjam dari TK Aisyiyah 27 Sangkarpura.
“Pantas ukuran alatnya kecil-kecil,” sahut Fatoni, setengah bercanda.
Menurut penuturan Khairil Anwar—ayahanda Raissa Annisa Rahmalillah, siswa Kelas IV Edelweiss—anaknya sumpat protes atas penampilan drumben Ikwam SD Mutu itu. “Kok bunda-bunda, bukan siswa,” katanya menirukan anaknya.
Baca sambungan di halaman 3: Sarapan bak Pesta dan Video Drumben