Balas Pantun dan Modifikasi Lagu Daerah di Muktamar Aisyiyah; Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Sayyidah Nuriyah.
PWMU.CO – Beragam pantun dan modifikasi lagu daerah mewarnai Sidang Pleno I Muktamar Aisyiyah di Auditorium Djazman Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Ahad (6/11/2022).
Ini bermula dari Rektor UMS sekaligus Ketua Panitia Penerima Prof Dr Sofyan Anif MSi yang menutup sambutannya dengan berpantun. Ada dua pantun yang dia sampaikan pada akhir sambutannya pagi itu. Berikut pantun Prof Sofyan yang pertama:
Datanglah ke arena Mukmatar dengan gembira
Jalinlah hubungan silaturahmi antara kita
Ikhlaskan hati datang ke Surakarta
Untuk memajukan bangsa dan mencerahkan semesta.
Pantun ajakan hadir ke muktamar itu langsung bersambung ke pantun berikutnya yang memuat pesan ucapan selamat datang.
Surakarta kota budaya
Arena Mukmatar Muhammadiyah dan Aisyiyah
Selamat datang Muktamirin dan penggembira semua
Hadir di acara besar dengan wajah bersinar.
Aneka pantun kembali terdengar saat para peserta Muktamar Je-48 Aisyiyah dari 34 Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) mendapat giliran menyampaikan tanggapan atas empat materi yang telah diberikan Pimpinan Pusat Aisyiyah. Salah satunya pantun dari PWA Kalimantan Selatan Yulia Qamariyanti berikut dalam mengakhiri tanggapannya.
Hati-hati di titian patah
Gadis lewat memakai tapih
Kami bangga dengan Muktamar Aisyiyah ke-48
Sidang Pleno 1 menggunakan teknologi canggih.
Begitu pula dengan PWA Sumatera Barat saat menutup tanggapannya. Ada pantun berkearifan lokal yang terucap mengiringi pesan kesiapan mereka datang di Solo.
Surakarta kota budaya
Arena Muktamar Muhammadiyah-Aisyiyah
Rendang Padang lamak rasanyo
Aisyiyah Sumatera Barat siap menuju Solo.
Menjelang akhir sidang, giliran PWA Nusa Tenggara Barat (NTB) mengeluarkan pantun kilatnya.
Serbat jahe menyehatkan badan,
PWA NTB siap mengikuti Muktamar mencerahkan peradaban.
Tak mau kalah, mendengar mayoritas PWA itu menyelipkan pantun dalam tanggapan mereka, sang pembawa acara pada sesi penutupan juga menyampaikan pantunnya.
Siang hari makan kuaci
Makan bareng sama Ibu Asih dan Ibu Ari
Cukup sekian acara hari ini
Saya ucapkan banyak terima kasih dan sampai bertemu lagi di lain hari.
Modifikasi Lagu Daerah
Rupanya cara sang Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Dra H Siti Noordjannah Djohantini MM MSi menutup sambutannya turut menginspirasi peserta Muktamar. Noordjannah–sapaannya–menafsirkan syair ‘Mars Aisyiyah’.
“Mari beramal dan berdarma bakti membangun negara
107 tahun kita telah berbakti karena Allah untuk membangun negara. Mencipta masyarakat Islam sejati dengan harapan Allah akan memberikan karunia kepada kita,” ujarnya.
Kemudian, dia melanjutkan dengan nyanyian Theme Song Muktamar ke-48 Muhammadiyah Aisyiah ‘Derap Berkemajuan’ mulai lirik berikut.
Aisyiyah gerak bersama
Majukan umat jayakan bangsa
Bumikan Islam sinari zaman
Rahmati alam
Di Solo jalin ukhuwah
Muktamar satukan langkah
Bersama Majukan Indonesia.
Tak hanya pantun, beberapa PWA menutup tanggapan mereka dengan menyanyikan lagu daerah, di mana liriknya dimodifikasi bernuansa Muktamar. PWA Yogyakarta misalnya. Mereka kompak menyanyikan lagu modifikasi dari ‘Gundul Pacul’ dengan lirik berikut.
Ayo menyang Solo lo
Bebarengan
Muktamar Aisyiyah
Yo sukseskan!
Madhep mantep
Perempuan berkemajuan
Madhep mantep
Perempuan berkemajuan
Selain itu, ada PWA Jawa Timur yang memodifikasi lagu ‘Rek Ayo Rek’ menjadi begini liriknya.
Rek, ayo Rek!
Jalan-jalan ke Surakarta
Rek, ayo Rek!
Ikut Muktamar ‘Aisyiyah
Jadi peserta atau penggembira
Jogo prokes itu yang paling utama!
Akhirnya, PWA DKI Jakarta juga mengasah kreativitas mereka dengan menyanyikan lagu modifikasi dari ‘Jali-jali’. Liriknya:
Inilah ‘Aisyiyah DKI
Janganlah lupa, janganlah lupa sayang
Muktamar Solo
Muktamar Solo
Beri solusi.
Begitulah cara Aisyiyah bermuktamar dengan gembira. (*)
Discussion about this post