Mengikuti Pameran
Ida mengatakan, selanjutnya SMB mengikuti pameran pada gelaran MTQ se-Kabupaten Gresik yang digelar di Sangkapura. Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani SE ikut melihat stan SMB.
“Pada pameran ini tim SMB sempat kewalahan karena banyaknya pesanan. Baik itu tas, dompet, konektor masker, dan sebagainya,” ungkapnya.
Ida menjelaskan, semakin dikenalnya SMB di kalangan masyarakat menjadikan peserta rajut SMK Muda Sangkapura ini semakin giat menghasilkan produknya. Beberapa karya yang dihasilkan ini dititipkan di sejumlah toko yang tersebar di Sangkapura.
Tidak hanya itu, SMB juga membuka pasar online di beberapa market place. Dalam kegiatan produksinya SMB mewajibkan para anggotanya mengumpulkan karya setiap satu pekan sekali. Saat ini anggota SMB ada 20 orang, terdiri dari guru dan siswa.
Adapun soal pembagian hasil, Ida menjelaskan, “Kita ambil 10 persen dulu dari harga jual untuk SMB, dan setelah itu kita potong semua modal, sisanya untuk pengrajut.”
Junainah, atau yang biasa disapa Ina, menambahkan, jumlah karya per bulannya tidak menentu. Karena SMB mendahulukan tugas-tugas sekolah. Sehingga dalam waktu liburlah waktu yang paling banyak para anggota mengumpulkan karya,” katanya.
Soal waktu pengerjaan tergantung ukuran dan pola rajutnya. Jenis tas misalnya, bisa selesai dalam satu pekan. “Untuk konektor masker dan jepit rambut sehari bisa mendapatkan 10-15 karya,” katanya.
Sehingga jumlah penghasilannya perbulan juga tidak menentu. “Rata-rata satu guru mendapat penghasilan Rp 300 ribu per bulan,” katanya.
Ina menjelaskan, saat ini yang diproduksi SMB ada beberapa jenis
- Konektor masker; bahan benang polycherry; harga Rp 5 ribu-Rp 15 ribu, tergantung model dan pola.
- Jepit rambut, bahan henang polycherry; harga harga Rp 5 ribu-Rp 10 ribu.
- Tas tangan (pouch); bahan benang polycherry dan nilon; harga Rp 75 ribu-Rp 125 ribu.
- Dompet; bahan nilon dan polycherry; harga Rp125 ribu-Rp 185 ribu.
- Tas selempang; bahan benang nilon; harga Rp 200 ribu-Rp350 ribu.
Baca sambungan di halaman 4:
Siap Pamerkan di Gresik
Kepala SMK Muda Sangkapura Rahman Hakim mengungkapkan, kegiatan guru dalam merajut itu sangat baik dan dia dukung sepenuhnya. Bahkan sebenarnya dia ingin memamerkan rajut SMB di Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah yang akan digelar di Solo 18-20 November 2022.
“Tapi kawan-kawan gak bisa memenuhi, karena keterbatasan waktu,” ujarnya. Sebagai gantinya dia berjanji akan memamerkan karya rajut SMB dalam Muysawarah Daerah Muhammadiyah Kabupaten Gresik yang rencananya digelar di Kecamatan Bungah, pada bulan Januari atau Februari 2023 nanti.
“Kami harus memaksa diri menyiapkan 100 produk agar display kami memberi banyak pilihan, sehingga di kenal di daerah lain,” ujarnya saat dihubungi PWMU.CO melalui WhatsApp Sabtu (12/11/22) siang.
Saat ditanya PWMU.CO apakah kegiatan ini tidaak mengganggu proses belajar mengajar, Hakim menjawab: aman. Meski begitu dia memberi catatan untuk ahan evaluasi. “Yang menurut kami harus dievaluasi adalah keasyikan mereka merajut bisa tidak menghiraukan sekitarnya, karena mungkin memang harus fokus,” ujarnya.
Dia menuturkan, sebenarnya bisa saja menambah orang luar. “Tapi kami kesulitan cari orang yang mau berkomitmen dengan perjanjian yang kami siapkan, karena kami menginginkan barang yang keluar dengan satu merk SMB,” ujarnya. (*)