PAUD Aisyiyah 3 Bojonegoro Praktik Simulasi Tanggap Bencana. Liputan Yuniar Firdaus, Kontributor PWMU.CO Bojonegoro
PWMU.CO – PAUD Aisyiyah 3 Bojonegoro melakukan simulasi penanganan bencana bersama Disaster Management Center (DMC) Rumah Sakit Aisyiyah (RSA) Bojonegoro, Sabtu (12/11/2022).
Kegiatan ini digelar dalam rangka Semarak Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah yang akan berlangsung di Surakarta pada 18 – 20 November 2022.
Kepala PAUD Aisyiyah 3 Bojonegoro, Gifniyu’ah SPd mengatakan, selain berlatih simulasi bencana, kegiatan ini juga merupakan salah satu cara untuk mengenalkan anak-anak tentang Muhammadiyah, serta organisasi otonom (ortom)-nya.
“Mengenalkan simulasi kebencanaan kepada anak usia dini menjadi hal yang penting. Karena Bojonegoro adalah daerah rawan bencana, khususnya bencana banjir. Bojonegoro merupakan daerah yang dikelilingi bengawan terpanjang di Indonesia, yaitu Bengawan Solo,” katanya.
Dia mengatakan, Kabupaten Bojonegoro adalah kabupaten yang pada saat musim hujan datang, air bengawan solo akan meluap. Hal inilah yang menyebabkan banjir. Sehingga di setiap musim penghujan, ratusan rumah warga banyak yang terendam.
“Dengan keadaan seperti inilah kita harus mengedukasi anak usia dini, juga semua warga tentang kebencanaan,” tandasnya.
Dia mengatakan, pendidikan kebencanaan wajib dikenalkan pada semua jenjang pendidikan. Hal ini sebagai upaya sadar untuk menciptakan suatu masyarakat yang peduli, sigap, dan memiliki pengetahuan tentang bencana.
“Selain itu, agar masyarakat memiliki keterampilan dalam mengatasi permasalahan kebencanaan. Hal ini untuk menghindari permasalahan kebencanaan yang mungkin akan muncul di saat mendatang,” ucapnya.
Canangkan Sekolah Aman Bencana
Sekretaris DMC RS Aisyiyah Bojonegoro, Fahtia Nur Rosyida SKM MKes, menyampaikan, DMC RS Aisyiyah Bojonegoro adalah bagian dari relawan Muhammadiyah yang terdiri dari para karyawan RS Aisyiyah Bojonegoro.
“Sebagai bentuk bakti untuk negeri, devisi diklat DMC RSA mencanangkan program SPAB (Satuan Pendidikan Aman Bencana) dan simulasi bencana di lingkungan sekolah,” jelasnya.
Dia menuturkan, sasaran program ini adalah sekolah-sekolah khususnya di lingkungan Muhammadiyah dan Aisyiyah Bojonegoro.
“Tujuan kegiatan pelaksanaan SPAB adalah membangun budaya siaga dan aman di sekolah, serta membangun ketahanan dalam menghadapi bencana oleh warga sekolah,” paparnya.
Fahtia mengatakan, penting untuk memasukan materi Pengurangan Resiko Bencana (PRB) dalam materi sekolah.
“Kegiatan SPAB bersama PAUD ABA 3 ini pertama kali kami lakukan. Harapannya dapat menjadi pionir, yang akan diikuti oleh sekolah lain atau lembaga pendidikan di bawah naungan Muhammadiyah Aisyiyah,” katanya.
Dia berharap, semoga ke depannya program SPAB ini bisa berjalan rutin, sehingga seluruh lembaga pendidikan Muhammadiyah dan Aisyiyah di Bojonegoro sudah menerapkan SPAB di lingkungan pendidikannya.
Salah satu siswa PAUD Aisyiyah 3 Bojonegoro, Alcaeni Roca Purnomo mengaku ingin menjadi tim penyelamat bencana.
“Aku mau jadi tim penyelamat dan penolong orang-orang yang terkena bencana dengan naik perahu. Aku berani dan pasti bisa,” celotehnya dengan semangat. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni