Demi Muhammadiyah, Presiden rela pulang lebih cepat dari KTT APEC; Liputan Kontributor PWMU.CO Darul Setiawan dari Solo.
PWMU.CO – Presiden Joko Widodo secara resmi membuka perhelatan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (19/11/22).
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menceritakan kegiatan yang dilakukannya selama beberapa hari terakhir. Mulai menghadiri kegiatan G20 di Bali hingga KTT APEC di Bangkok.
“Malam hari kemarin saya masih di Bangkok, lalu sudah tiba di Solo jam sebelas malam. Itu semua saya lakukan, karena rasa hormat dan respek saya terhadap undangan dari Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan Aisyiyah.
“Demi Muhammadiyah, maka saya rela pulang duluan dari KTT APEC di Bangkok. Agar bisa berjumpa dengan Bapak Ibu ,” ungkapnya disambut gemuruh tepuk tangan.
Muktamar, lanjut presiden, merupakan forum yang sangat hormat. “Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan keluarga besar Muhammadiyah dan Aisyah dalam menangani pandemi di tiga tahun terakhir ini,” tuturnya disambut riuh tepuk tangan.
Muhammadiyah dan Aisyiyah, kata Presiden, melalui rumah sakit dan kliniknya telah membantu negara. “Indonesia, termasuk negara yang berhasil menangani pandemi. Negara kita juga telah menyuntikkan 440 juta dosis vaksin ke masyarakat” paparnya.
Presiden juga menyoroti soal pandemi yang baru usai, kemudian disambut dengan tantanga lainnya, yakni Perang Rusia-Ukraina. “Perang tersebut membuat harga-harga naik. BBM juga naik. Di tengah tantangan tersebut, inflasi di negara bisa dikelola dengan baik,” ulasnya.
Inflasi, termasuk ekspor dan perdagangan meningkat. Juga terus dilakukan transformasi terkait hilirisasi industri dan digitalisasi UMKM.
“Terima kasih juga pada Muhammadiyah dan Aisyiyah dengan 170 lebih perguruan tinggi, 1364 SMA sederajat, 1826 SMP sederajat, 2817 SD sederajat, 20233 TK, PAUD, dan kelompok bermain, dan juga 440 pondok pesantren,” kata Presiden.
Joko Widodo juga berterima kasih pada Muhammadiyah yang menyebarkan Islam Berkemajuan melalui lembaga pendidikan. “Yakni Islam yang penuh nilai toleransi, Islam yang menjaga persatuan dan kesatuan, dan Islam yang rahmatan lil al-amin,” imbuhnya.
Presiden juga menitipkan Muhammadiyah untuk pembangunan pendidikan yang ramah lingkungan, yakni tetap menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan. “Tidak hanya habluminallah, habluminannas, tapi juga hablu min alam,” jelasnya.
Indonesia, kata dia, bisa menjadi titik terang. Indonesia layaknya Sang Surya yang menyinari dunia. “Selamat bermuktamar. Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah dibuka hari ini,” pungkas Joko Widodo. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni.