Untuk mengatasi persoalan sempitnya lahan, Munahar bersama Majelis Dikdasmen PCM Wonokromo bertekad membebaskan lahan di depan sekolah seluas 187 M2 dengan harga Rp 1,6 milyard.
“Lahan ini diproyeksikan untuk lapangan olah raga, area bermain, area parkir untuk jamaah shalat Masjid Al-Mufidah. Selain untuk fasilitas tersebut, direncanakan di atas tanah itu akan dibangun gedung 5 lantai,” kata Munahar. “Lantai pertama dikosongkan, lantai 2 -5 diperuntukkan kelas, laboratorium, perpustakaan, dan aula.”
(Baca juga: Bagaimana Peran Guru dalam Proses Pembelajaran di Era Informasi Digital?)
Mengapa 5 lantai? Munahar punya jawabannya. “Selain karena kebutuhan, 5 lantai itu memiliki filosofi rukun Islam yang berjumlah 5,” terangnya. Oleh karena itu gedung ini akan diberi nama Islamic Tower. “Puncak gedung berbentuk miniatur Kakbah, sebagai simbol rukun Islam ke lima,” jelasnya.
“Kita berharap, gedung ini akan menjadi satu-satunya bangunan yang menarik dengan menggabungkan simbol Islam yang kaaffah dan nilai-nilai yang diajarkan di dalamnya sehingga akan lahir generasi-generasi terbaik di masa yang akan datang,” ucap Munahar.
(Baca juga: Anak-Anak SD Muhammadiyah ini Sekolah di Toby’s untuk Belajar Bikin Burger)
Untuk membangun Islamic Tower itu, anggota Majelis Tabligh PWM Jawa Timur mengatakan, berdasarkan RAB, dana yang dibutuhkan sekitar Rp6 milyar. Dengan rincian Rp1,6 milyar untuk pembebasan lahan dan sisanya adalah bangunan.
Soal dari mana dana itu diperoleh, Munahar yang sejak TK dididik di sekolah Muhammadiyah ini, hanya tersenyum dan menarik napas panjang. “Kita hanya modal bismillah. Karena sekolah hanya memiliki modal Rp50 juta. Itu pun sebetulnya untuk gaji guru 3 bulan ke depan,” paparnya.
(Baca juga: Berkostum Unik, Pahlawan Cilik Lingkungan Ini Bagikan Tanaman)
Namun alhamdulillah, terangnya, saat mau memberikan tanda jadi ada tambahan dana dari Majelis Dikdasmen, PCM Wonokromo, Takmir Masjid Al-Mufidah, serta wali murid dan donatur. “Sehingga uang terkumpul Rp130 juta dan kita berikan penjual di hadapan Pak Budi Pahlawan SH, notaris yang juga Ketua Majelis Wakaf PWM Jawa Timur,” jelasnya.
Munahar mengaku, di bulan Maret 2017 ini, pihaknya harus melakukan pembayaran tahap kedua sebesar Rp400 juta. “Saat ini kita hanya berharap kepada Allah SWT sambil berikhtiar sekuat tenaga dengan mengirimkan proposal permohonan, menggali donatur, mengumumkan di media dan lain sebagainya sehingga kebutuhan ini akan tercukupi,” kata Munahar. “Kita juga berharap kepada Allah untuk menggerakkan hati para aghniya untuk bisa bersama-sama membantu lembaga pendidikan milik Muhammadiyah ini.”
Bagi yang ingin menanam amal jariyah, tambah Munahar, bisa di transfer ke rekening Bank Jatim Syari’ah No. 6101005824 atau BNI No. 2017555111 a.n. Panpem. Msj Al-Mufidah dan SDM 24.
Selamat berjuang Pak Munahar. Semoga niat mulia ini mudahkan Allah! (Ferry Yudi AS)