Siswa Sekolah Kreatif Baratajaya Belajar Jadi Petani di WTC; Liputan Riska Oktaviana, Kontributor PWMU.CO Surabaya.
PWMU.CO – Siswa kelas I Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Baratajaya Surabaya, mengikuti Outbound Learning Activity, pada Rabu-Kamis (9-10/11/2022). Kegiatan bertajuk Aku Siap Outbound Menginap tanpa Ayah Bunda ini diadakan di Wonosalam Traning Center (WTC), Jombang, Jawa Timur.
Tampak raut wajah para siswa ceria. Mereka kompak memakai seragam kombinasi warna merah kuning biru, topi rimba, dan tas ransel dipundaknya. Tas mereka terlihat penuh dengan beberapa snack, baju ganti, dan perlengkapan lainnya.
Tepat pukul 08.00 WIB proses pengecekan persiapan pemberangkan sudah selesai. Mereka langsung naik bus mengisi kursi-kursi kosong di dalam bus dan bernyanyi sepanjang perjalanan menuju lokasi outbound. Setelah menempuh dua jam perjalanan, rombongan tiba di lokasi.
Di sana, anak-anak disambut tim trainer Kaliwatu Outbound. Mereka berjalan menuju pendopo utama untuk pembukaan outbound. Peserta dibagi empat kelompok. Yaitu kelompok Kucing, Kambing, Singa, dan Bebek.
Selanjutnya anak-anak menaruh barang-barangnya ke dalam rumah gebyok yang sudah dibagi gurunya. Kemudian mereka bergegas ambil air wudhu lalu membentuk shaf dan membaca Asmaul Husna sebelum menunaikan shalat Dhuhur berjamaah di pendopo.
Kepala Sekolah Kreatif SDM 16 Surabaya Suyono SSi yang menjadi imam shalat Dhuhur menjelaskan shalat yang akan dilaksanakan. “Anak-anak hebat kelas I kita akan melaksanakan shalat jamak qashar Dhuhur dan Ashar. Kita kerjakan dua rakaat shalat Dhuhur dan dua rakaat shalat Ashar,” jelasnya.
Selama outbound berlangsung, para siswa tidur satu malam di rumah gebyok.
Edukasi Pertanian
Koordinator Guru Kelas I Mar’atus Sholihah SS, mengatakan, kegiatan ini bertujuan mengenalkan cara menanam padi dan proses pengolahannya. “Juga melatih sikap kemandirian siswa dan mensyukuri ciptaan Allah SWT,” katanya.
Ia menambahkan, anak-anak antusias sekali mengikuti setiap kegiatan. Meskipun masih kelas satu, mereka bisa mengikuti instruksi dengan baik. Bahkan anak-anak spesial pun tidak ada yang absen mengikuti kegiatan. “Saat malam hari, mereka tidur nyenyak dan tidak ada yang menangis mencari orangtuanya,” ucapnya.
Di hari pertama, perserta outbound mengikuti kegiatan outbound edukasi pertanian; proses dari benih padi hingga menjadi nasi. Mulai dari menyebar benih ke sawah, menanam padi, dan membajak sawah dengan kerbau. Setiap anak mendapat kesempatan secara bergantian.
Selanjutnya siswa diajak praktik menebah padi, napeni (membersihkan) beras dengan tampah, mencuci beras, dan menanak nasi menggunakan tungku secara bergantian.
Seusai mengikuti rangkaian kegiatan edukasi pertanian, anak-anak bersih diri dan bersiap mengikuti kegiatan outbound selanjutnya seperti permainan tarik tambang dan estafet karet dengan sedotan.
Di malam hari seusai ishoma (istirahat shalat makan) anak-anak bermain permainan tradisional seperti dakon, bola bekel, dan lompat tali.
Hari kedua, para siswa diajak olahraga pagi tracking disekitar lokasi, estafet bola menggunakan media potongan paralon, flying fox, dan berenang. Para siswa juga diajak melaksanakan upacara peringatan Hari Pahlawan. Beberapa dari mereka sebagai petugasnya.
Naura Zhafira Az Zahra siswa kelas I mengaku senang bisa outbound sama temannya. “Outboundnya seru! Apalagi saat membajak sawah dengan kerbau. Pengen coba lagi”, ungkapnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni