PWMU.CO – Mulai Rabu (15/3) malam, Sekolah Macapat Gresikan dibuka di Gedung Dakwah Muhammadiyah Gresik. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik rencananya rutin diadakan tiap pekan.
“Kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan, secara rutin setiap hari Rabu malam dengan 15 kali pertemuan. Kalau perlu diperpanjang jika diperlukan”, kata Sri Wahyuni SAg, Ketua LSBO PDM Gresik.
(Baca: Parikan Spontanitas Seniman Muhammadiyah Gresik Ini Kritis tapi Bikin Gerr …)
Sekolah Macapat Gresikan diasuh langsung oleh Mat Kauli, 86 tahun, seorang pakar Macapat Gresikan. “Beliau, yang belajar Macapat sejak tahun 1949 dari ayahnya yang bernama Samadi Mitisastro di daerah Gumantar Gresik, sangat bersemangat memberikan pelajaran Macapat ini. Karena menurut beliau sangat jarang orang mau belajar Macapat, sehingga kegiatan ini menjadi harapan untuk pelestarian Macapat Gresikan,” kata Wahyuni.
(Baca juga: Mahasiswa Unesa Surabaya Serbu Sekolah Macapat Gresikan)
Pembukaan Sekolah Macapat Gresikan selain dihadiri oleh peserta umum dan warga Muhammadiyah Gresik, juga dihadiri oleh Wakil Ketua PDM Gresik Mustakim SS MSi dan pakar Karawitan Jawa, Drs Sugeng Adi Pitoyo M Hum dari Unesa.
Wahyuni menjelaskan, macapat adalah salah satu jenis genre tembang Jawa yang ringkas dan mudah digunakan sebagai media menyampaikan suatu ajaran, ungkapan kegelisahan, bahkan ungkapan cinta kasih.
“Tembang Jawa itu sebenarnya ada 3, yaitu tembang macapat, tembang tengahan, dan tembang gedhe,” tambah Dodik Priyambada, Ketua Majelis Dikdasmen PDM Gresik yang juga seorang pemerhati budaya Jawa.
Pada acara perdana ini Bapak Mat Kauli mengajarkan kepada peserta tembang ‘Pucung’, salah satu jenis macapat. Para peserta secara bergantian dan bersamaan melagukan tembang itu, dengan gembira dan penuh semangat. “Pada pertemua Rabu malam berikutnya, akan dilanjutkan dengan tembang tembang Macapat lainnya, “ kata Sriwahyuni.
LSBO PDM Gresik telah memulai sebuah langkah untuk memperkuat media dakwah kultural melalui tembang Macapat. Ayo dukung! (MN)