Doa Dua Malaikat setiap Pagi dan Sore; Oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid al-Huda Berbek, Waru, Sidoarjo.
PWMU.CO – Kajian ini berdasarkan hadits sebagai berikut:
عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ, قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا طَلَعَتْ شَمْسٌ قَطُّ إِلَّا بُعِثَ بِجَنْبَتَيْهَا مَلَكَانِ يُنَادِيَانِ يُسْمِعَانِ أَهْلَ الْأَرْضِ إِلَّا الثَّقَلَيْنِ يَا أَيُّهَا النَّاسُ هَلُمُّوا إِلَى رَبِّكُمْ فَإِنَّ مَا قَلَّ وَكَفَى خَيْرٌ مِمَّا كَثُرَ وَأَلْهَى وَلَا آبَتْ شَمْسٌ قَطُّ إِلَّا بُعِثَ بِجَنْبَتَيْهَا مَلَكَانِ يُنَادِيَانِ يُسْمِعَانِ أَهْلَ الْأَرْضِ إِلَّا الثَّقَلَيْنِ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا وَأَعْطِ مُمْسِكًا مَالًا تَلَفًا. رواه أبن ماجه
Dari Abu Darda` ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, “Tidaklah matahari terbit kecuali ada dua malaikat yang diutus di kedua sisinya sambil berseru, dan seluruh penduduk bumi mendengarkan keduanya kecuali dua golongan.
Kedua melaikat itu menyerukan, “Wahai sekalian manusia, kembalilah kepada Rabb kalian. Ketahuilah bahwa sedikit namun mencukupi itu lebih baik daripada banyak namun tidak mencukupi.
Dan tidaklah matahari terbenam kecuali ada dua malaikat yang di utus di kedua sisinya sambil berseru, seluruh penduduk bumi mendengarkan keduanya kecuali dua golongan, keduanya berseru, “Allahuma a’thi munfiqan khalafan wa’thi mumsikan maalan talafan.” (Ya Allah berilah balasan bagi mereka yang berinfak, dan berilah bagi orang kikir itu kerugian harta)” (HR Ibnu Majah)
Dua Golongan
Setiap matahari terbit dua malaikat selalu menyeru ke seluruh penduduk bumi. Semua dapat mendengarkan seruan itu kecuali dua golongan. Siapakah dua golongan itu? Yaitu manusia dan jin. Manusia dan jin tidak dapat mendengar seruan itu karena keterbatasan yang diberikan oleh Allah dalam pendengarannya. Dan begitulah manusia dan jin itu diberikan keterbatasan untuk melihat dan mendengar.
Bukankah di setiap saat berseliweran dalam udara ini berbagai suara, gambar, dan lainnya? Sehingga pesawat radio, televisi, HP, dan lain sebagainya dapat menangkap suara dan gambar itu melalui alat teknologi tersebut. Sehingga hal itu menjadikan di zaman teknologi ini komunikasi antara seseorang dengan lainnya begitu mudahnya. Dan semua suara dan gambar itu media penghantarnya adalah komponen yang ada diantara udara ini. Akan tetapi penglihatan dan pendengaran kita tidak dapat menangkapnya secara langsung.
Seruan Dua Malaikat
Seruan dua malaikat itu yang pertama adalah, “Wahai sekalian manusia, kembalilah kepada Rabb kalian.” Seruan ini mengingatkan kita agar selalu dalam hidup ini kita kembali kepada Allah. Akal kita yang juga sangat memiliki keterbatasan ini membutuhkan panduan agar dapat berpikir dengan benar, berpikir sesuai fitrah penciptaan akal itu sendiri, sehingga tidak kemudian menjadi kebablas atau melampui batas dalam berpikir.
Ada batasan mana yang boleh kita bereksplotasi dalam berpikir mana yang tidak boleh. Batasan berpikir itu adalah nilai kebenaran yang telah Allah turunkan, hal untuk membimbing akal manusia agar tidak terjebak pada berpikir bebas tanpa batas, terutama pada hal-hal yang memang sudah seharusnya menjadi hak prerogative mutlak Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Kembali kepada Allah berarti tunduk dan patuh pada ketentuan, selalu taat menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Tidak ada rasa takut dan khawatir akan kehidupannya yang memang sudah dijamin oleh Allah, justru upaya yang lebih keras dan berpikir dengan keras adalah dalam rangka membekali diri dengan keilmuan yang mumpuni khusunya yang fardlu ain adalah ilmu agama.
Rezeki masing-masing sudah ada jatahnya dan tidak mungkin salah alamat, sehingga tidak perlu dikerahkan sedemikian rupa sehingga menomorduakan ketaatan itu sendiri. Dan begitulah akal ini, bahkan soal rezekipun menjadi porsi berpikirnya yang dominan, padahal sekali lagi sesungguhnya rezeki itu sudah dijamin dan sesuai jatahnya, jika tatah rezeki itu telah habis maka saat itulah kita akan Kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Orang-orang yang beriman tidak akan sedikit pun merasa kuatir soal rezeki, karena itu adalah urusan Allah, kita hanya sekedar berikhtiyar dengan maksimal baik secara lahir dan batin, dan berikutnya tinggal bertawakkal. Disinilah membutuhkan modal yaitu keimanan dan keyakinan yang kuat dan bulat kepada-Nya. Karena tanpa kekuatan ini akan sulit bagi seseorang untuk bertawakkalh dengan sebenar-benarnya tawakkal.
Seruan dua Malaikat setiap pagi kepada kita adalah “Ketahuilah bahwa sedikit namun mencukupi itu lebih baik daripada banyak namun tidak mencukupi”. Kunci harta adalah keberkahannya, sedikit tapi berkah dan selalu merasa cukup atau melahirkan sikap Qana’ah adalah lebih baik dari pada banyak tapi tidak berkah, yakni selalu merasa kurang dan kurang. Hukum ikhityar adalah wajib tetapi persoalan hasilnya kita serahkan kepada-Nya, dengan meiliki rasa tawakkal itulah seorang mukmin menjadi merasa tenatng dan tentram.
Doa Dua Malaikat di Sore Hari
Pada saat sore hari kedua malaikat berdoa: “Allahuma a’thi munfiqan khalafan wa’thi mumsikan maalan talafan (Ya Allah berilah balasan bagi mereka yang berinfak, dan berilah bagi orang kikir itu kerugian harta)”.
Hal ini dalam rangka mendorong kepada kaum Mukminin untuk lebih peka dalam kehidupannya, yakni peka terhadap sekelilingnya. Dorongan untuk peduli kepada kaum lemah atau mustadhafin menjadi bagian yang tak terpisahkan dari tanggung jawab dalam kehidupan ini. Untuk meyakinkan hal tersebut doa dua malaikat tersebut adalah yang menginfakkan hartanya akan mendapatkan gantinya, dan yang tidak mau berinfak kerugian.
Sudah banyak cerita yang ada di sekitar kita, orang-orang yang suka berinfak akan selalu mendapatkan anugrah-Nya yang melimpah, atau kemudahan semua urusannya serta keajaiban solusi dikala ia mendapatkan kesulitan dan dijalaninya dengan sabar dan tawakkal. Maka sudah seharusnya setiap mukmin menempuh jalan ini yaitu memperkuat nilai keimanan dan ketakwaan-Nya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
إِنَّ سَعۡيَكُمۡ لَشَتَّىٰ ٤ فَأَمَّا مَنۡ أَعۡطَىٰ وَٱتَّقَىٰ ٥ وَصَدَّقَ بِٱلۡحُسۡنَىٰ ٦ فَسَنُيَسِّرُهُۥ لِلۡيُسۡرَىٰ ٧ وَأَمَّا مَنۢ بَخِلَ وَٱسۡتَغۡنَىٰ ٨ وَكَذَّبَ بِٱلۡحُسۡنَىٰ ٩ فَسَنُيَسِّرُهُۥ لِلۡعُسۡرَىٰ ١٠
Sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda. Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar. (al-Lail: 4-10) (*)
Editor Mohammad Nurfatoni
Doa Dua Malaikat setiap Pagi dan Sore adalah versi online Buletin Jumat Hanif Edisi 6 Tahun XXVII, 2 Desember 2022/6 Jumadil Awal 1444