PWMU.CO – Kedai Es Puter ‘Cak Rozi’ yang berlokasi di pinggir Jalan Raya Pakisaji, Kota Malang terbilang cukup sederhana. Namun soal rasa, Es Puter buatan Akhmad Rozi itu cukup istimewa. Sehingga tak sedikit dari pembeli yang akhirnya menjadi pelanggan setia Kedai Es Puter ‘Cak Rozi’. Tentunya, setelah mencicipi rasanya.
”Alhamdulillah. Ada saja para pembeli yang datang dari berbagai tempat. Tak sedikit di antaranya menjadi pelanggan setia Kedai Es saya. Seperti pelanggan dari Kepanjen, Pasuruan, Donomulyo dan Dau yang setiap kali melewati jalan ini selalu pesan lebih dahulu via telepon supaya tidak kehabisan,” ujar sekretaris 3 periode Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Pakisaji kepada pwmu.co, Jum’at (17/3).
(Baca: Melejitnya Baitul Tamwil Muhammadiyah Babat: Bermodal Awal Rp 200 Juta, Kini Beraset Rp 9,2 M)
Cak Rozi lantas menuturkan pengalamannya saat memulai usaha membuat Es Puter. Waktu itu, di awal bulan Ramadhan tahun 2000, dirinya yang sedang melintas di Jalan Pakisaji, Malang melihat banyak orang sedang berjualan aneka makanan dan minuman di pinggir Jalan Pakisaji. Seketika itu pula terbesit niat untuk membikin Es Puter.
Ia pun akhirnya memberanikan diri untuk membikin Es Puter dan kemudian menjualnya. Tak disangka, hasil penjualannya terbilang cukup lumayan dengan keuntungan yang didapat cukup besar.
”Dari situ, saya pun akhirnya tertarik melanjutkan usaha membuat Es Puter dan menjualnya. Saya sendiri membuat Es Puter Ini sudah sekitar 17 tahun. Akan tetapi, saya baru serius menekuni usaha Kedai Es Puter ‘Cak Rozi’ terhitung sejak 3 tahun lalu,” tuturnya.
Kedai Es Puter ‘Cak Rozi’ ini sendiri buka setiap hari dari pukul 10.00 sampai dengan pukul 17.00. Dalam seharinya, omset yang didapat berkisar antara Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu. Dan jika hari libur omset bisa mencapai Rp 300 ribu sehari, bahkan lebih. ”Harga satu porsi Es Puter ini cukup murah, yakni hanya Rp 5000 saja,” terangnya.
Selain menjual langsung di Kedainya, Es Puter bikinan Cak Rozi ini siap melayani pesanan dalam jumlah besar. Seperti acara resepsi nikahan, ulang tahun, syukuran dan lainnya.
”Biasanya jika ada pesenan dalam jumlah besar, kedai saya tutup dulu. Saya fokus untuk melayani pesanan tersebut,” terangnya.
Lebih lanjut Cak Rozi mengungkapkan bahwa dirinya telah mencoba berbagai macam usaha. Mulai dari usaha percetakan, mengumpulkan dan mengolah biji plastik, hingga berjualan Es Puter.
”Usaha Es Puter ini memang saya awali pada tahun 2000. Tapi kurang fokus dan sempat beralih usaha. Baru 3 tahun terakhir ini saya fokus geluti usaha ini bersama istri dan anak saya,” ungkapnya.
Aktivis penggerak Muhammadiyah di Pakisaji ini pun berharap bisa mengembangkan usahanya dengan membuka cabang di tempat lain. Akan tetapi, diakuinya saat ini dirinya terkendala dengan modal.
”Beberapa hari lalu Kedai Es Puter Cak Rozi sudah dikunjungi oleh Lazismu Kabupaten Malang. Dalam kesempatan itu Mas Hariadi mendukung pengembangan usaha ini dan menyatakan siap bermitra,” tndasnya. (izzudin/aan)