KB dan TK Aisyiyah 25 Golokan Belajar di Damkar, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Nikmatul Karimah
PWMU.CO – Dalam rangka kegiatan Outdoor Education (Ode), Siswa KB dan TK Aisyiyah atau Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 25 Golokan Sidayu Gresik Jawa Timur belajar di Kantor Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Gresik Pos Dukun, Selasa, (6/12/22).
Pagi itu siswa dan Ikatan Wali Murid Aisyiyah (Iwama) KB dan TK Aisyiyah 25 Golokan Sidayu beriringan menuju lokasi belajar di Mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) dengan mengendarai odong-odong. Ada juga yang bersepeda karena jaraknya cukup dekat.
Setelah mereka sudah berada di lokasi, tim pemadam kebakaran menyambut kedatangan Kepala TK Aisyiyah 25 Golokan, Siti Umariah menyampaikan dengan belajar di Damkar ini, agar kita bisa mengantisipasi dan bisa melakukan penyelamatan sendiri jika terjadi kebakaran kompor di rumah.
Pasukan Damkar
Personal Damkar Siswantoro menyampaikan penjelasan tentang tugas Pasukan Damkar. Selain itu juga menyampaikan tugas dan berbagai alat yang digunakan saat ada kebakaran. Seperti pakaian anti panas, nozzle, fire hose (selang pemadam), hidrant valve, maupun Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
“Petugas harus memakai Alat Pelindung Diri (APD) untuk keselamatan bertugas,” ujarnya.
Sebelum melaksanakan tugas, sambungnya, seorang Petugas Damkar harus sudah memakai APD sebagai persyaratan utama. Setelah penjelasan ini, petugas menunjuk tiga siswa untuk peragaan memakai APD seperti pakaian tahan api warna orange, helm, kaos tangan, dan sepatu bots.
Sementara itu, empat wali murid Nur Azizah, Mila, Mu’minatus Sholichah dan Trismina Ningsih memperagakan pakaian damkar, seperti baju overal, sarung tangan, sepatu safety, helm, masker halface, dan masker fullface.
Setelah itu, Petugas Damkar memperaktikkan cara memadamkan kebakaran kompor gas di rumah. Caranya menyiapkan kain yang tebal atau handuk yang dibasahi kemudian dengan perlahan ditutupkan kepada kompor yang terbakar.
Tiba-tiba siswa dan wali murid dikejutkan suara sirine mobil Damkar yang meraung-raung keras. Lantas siswa bersorak-sorai mendengar bunyi sirine tersebut. Ada yang lari mendekati petugas dan ada yang menjauh dari petugas karena mereka tersebut menyemprotkan air, seperti ada kebakaran yang perlu dipadamkan. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.