PWMU.CO – Sebagai Ibukota Negara, segala apa yang terjadi di DKI Jakarta menjadi sorotan dan barometer bagi semua daerah di Indonesia. Termasuk yang sedang menghangat yakni soal Pilkada putaran kedua yang segera berlangsung.
Hal ini menjadi bahasan dalam acara ‘Rapat Pimpinan Daerah 2017 dan Dirosah Islamiyah Lil Zu’ama’ yang dihelat Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik, Ahad (19/3) di Gedung Dakwah Muhammadiyah Gresik.
(Berita terkait: Anggota DPR RI Viva Yoga Resmikan Gedung SD Muhammadiyah 1 Menganti)
“Kasus Pilkada DKI ini menarik, karena berbeda dengan pilkada daerah lain. Jika di pilkada pada umumnya keberagaman (etnis dan agama, Red) pasangan calon tidak terlalu menjadi isu namun di Pilkada DKI kali ini sangat mengemuka,” ujar Viva Yoga Mauladi, dari Komisi IV DPR RI yang hadir sebagai narasumber bersama Pradana Boy ZTF.
(Baca juga: Survey Terbaru LSI Denny JA: Non-Muslim Kompak Dukung Ahok. Dahnil: Semoga Jadi Contoh Umat Islam dan Pesan Din Syamsuddin untuk Bangsa Berkaitan dengan Ahok)
Menurut Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Amanat Nasional (PAN) ini terjadi politik komunalisme dalam kasus Pilkada DKI Jakarta. “Kesadaran politik umat Islam kembali meningkat, adanya kasus peninstaan agama dan dilanjut pergerakan umat Islam dalam demo terkait itu menjadi bukti politik komunalisme ini,” lanjut Viva Yoga.
Kasus ini membuktikan bahwa umat Islam masih punya kekuatan dan membalikkan stigma yang buruk tentang umat Islam.
Politik komunalisme ini bukan hanya terjadi pada umat Islam, namun juga umat agama lain. “Kantong-kantong suara non-muslim di DKI rata-rata 95 persen memilih paslon nomor dua,” ini juga bukti politik komunalisme itu faktual.
(Baca juga: Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Puji Kekompakan Umat Kristen dan Tionghoa Dukung Ahok)
Terkait kemungkinan hasil Pilkada DKI, politikus PAN ini meyakini kemenangan paslon nomor 3 yang sudah resmi didukung partainya. “Aspirasi umat Islam tidak hanya di DKI menginginkan agar partai politik berbasis massa Islam mendukung paslon nomor 3. Saya yakin akan menang, asalkan umat juga bersatu,” lanjutnya.
Viva Yoga mengingatkan bahwa dalam Pilkada DKI ini sangat mungkin terjadi cara-cara yang tidak sesuai jalur. “Dalam politik tidak mungkin hanya ada ‘jurus tangan kosong’, pasti ada kelompok yang pakai ‘jurus mabuk’. Jika itu dilakukan maka suara massa mengambang bisa saja dimainkan,” terangnya.
(Baca juga: Din Syamsuddin: Kasus Ahok Hanya Puncak Gunung Es, Masalah di Bawahnya Jauh Lebih Besar)
Karena itu, Viva Yoga juga meminta dukungan dari semua umat Islam tidak hanya di DKI Jakarta, “Termasuk di Gresik ini kami mohon do’a,” harapnya kepada peserta Dirosah yang berasal dari Pimpinan PDM, Majelis dan ortom tingkat daerah, serta Pimpinan Cabang se-Kabupaten Gresik ini.
Program Dirosah Islamiyah Lil Zu’ama ini sendiri merupakan salah satu program prioritas PDM Gresik. Pada pertemuan pertama Dirosah ini mengambil tema politik Islam. (Faizin)