ADVERTISEMENT
  • Home
  • Muysda
  • Musywil
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Minggu, Februari 5, 2023
  • Login
  • Home
  • Muysda
  • Musywil
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Muysda
  • Musywil
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Umar bin Khattab Mercusuar Islam

Jumat 16 Desember 2022 | 04:52
9 min read
2.2k
SHARES
6.8k
VIEWS
ADVERTISEMENT
Pengemis: Diberi atau Tidak? Kolom ditulis oleh Ustadz Nur Cholis Huda, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur.
Nur Cholis Huda: Umar bin Khattab Mercusuar Islam (Sketsa ulang foto oleh Atho’ Khoironi/PWMU.CO)

Umar bin Khattab Mercusuar Islam adalah seri kedua tulisan tentang Khulafaur Rasyidun oleh Nur Cholis Huda, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim. Tulisan pertama berjudul Abu Bakar, Tegas dalam Kelembutan. Seri tulisan Khulafaur Rasyidun terbit tiap Jumat. Redaksi.

PWMU.CO – Umar menjadi khatib Jumat. Dia datang sedikit terlambat. Dia  berjalan bergegas dengan memakai jubah bertambal. Sedang di dalamnya kemeja yang agak basah karena baru dicuci. Sebelum naik mimbar dia minta maaf kepada hadirin. 

“Saya terhalang karena kemeja ini.”

“Saya menunggu keringnya dulu karena tidak punya kemeja lainnya.”

Suatu hari dia mendapat kiriman makanan dari gubernurnya di Azerbeijan. Lalu dia bertanya kepada utusan yang membawa makanan itu:

“Apakah makanan seperti ini merupakan makanan umum orang-orang di sana?”

“Tidak Amirul Mukminin,” jawab utusan itu. “Makanan ini adalah makanan bagi golongan atas,” katanya.

Mendengar jawaban utusan tadi, tubuh Umar bergetar. “Mana untamu? Bawalah makanan ini. Kembalikan kepada pengirimnya. Dan sampaikan kepadanya bahwa Umar melarang mengisi perutnya dengan satu makanan sebelum kaum Muslim lainnya kenyang terlebih dahulu.” Demikian akhlak Umar dalam kehidupan sehari-hari. (Khulafaur Rasul Khalid Muhammad Khalid).

Sebagai Amirul Mukminin, sebagai penguasa dengan wilayah jazirah membentang luas, tidak ada makanan enak di sana. Tidak ada pakaian indah. Tidak ada karpet merah terbentang, tidak ada berang-barang mewah. Hidup Umar bin Khattab sangat sederhana untuk ukuran seorang penguasa. Bahkan sederhana untuk ukuran kehidupan orang-orang biasa.

Malam-malamnya dihabiskan dengan berkeliling dari kampung ke kampung untuk mengetahui apakah seluruh rakyatnya bisa tidur nyenyak. Dia berjalan dengan diam. Tidak ada pengawalan yang heboh. Dia tidak sedang membangun pencitraan. Dia benar-benar ingin melaksanakan amanah yang dipikulnya. “Bagaimana jawabmu wahai Umar jika Rabbmu bertanya tentang amanah kepemimpinanmu?” Itulah pertanyaan yang selalu berbunyi nyaring dalam hatinya.

“Alangkah susahnya menjadi anak Amirul Mukminin Umar bin Khattab. Jika orang lain bebas berusaha, maka langkah usaha Abdullah dibatasi. Umar sangat hati-hati, jangan sampai keluarganya ada yang memanfaatkan jabatannya sebagai Amirul Mukminin untuk kepentingan pribadi. Maka Umar bertindak sangat ketat.”

Suatu hari Umar ke pasar hewan. Dia senang melihat hewan-hewan di pasar itu sehat dan gemuk. Lalu melihat ada sejumlah onta yang lebih sehat dan gemuk. Umar senang, wajahnya tampak gembira. 

“Milik siapa unta-unta ini?” tanya Umar dengan wajah tetap gembira.

Seorang menjawab: “Milik Abdullah.”

“Abdullah siapa?”

“Abdullah bin Umar. Putra Anda.”

Seketika wajah Umar berubah. Dengan suara lantang  dia  berkata: “Panggil dia. Amirul Mukminin ingin bicara dengan dia.” Umar berkata yang memanggil adalah Amirul Mukminin, bukan ayahnya. Abdullah bin Umar datang dengan tergopoh.

“Hai Abdullah, benarkah unta-unta ini milikmu. Bagaimana akamu bisa punya unta sebagus ini?” Tidak ada senyum di wajah Umar.

“Dulu saya membelinya masih kecil dan kurus. Lalu saya titipkan pada pengembala seperti umumnya orang-orang di sini yang melakukan hal itu….”

“Cukup! Dengarkan perintah Amirul Mukminin,” potong Umar. “Karena mereka tahu kamu putra Amirul Mukminin, maka mereka merawat hewanmu lebih baik dibanding merawat hewan milik yang lain. Hewanmu jadi lebih bagus dan lebih gemuk. Sekarang dengarkan perintah Amirul Mukminin. Jual semua hewanmu, lalu ambil modalmu yang dulu. Selebihnya serahkan kepada Baitul Mal” 

Alangkah susahnya menjadi anak Amirul Mukminin Umar bin Khattab. Jika orang lain bebas berusaha, maka langkah usaha Abdullah dibatasi. Umar sangat hati-hati, jangan sampai keluarganya ada yang memanfaatkan jabatannya sebagai Amirul Mukminin untuk kepentingan pribadi. Maka Umar bertindak sangat ketat.

Ini lagi. Apabila Umar akan menetapkan satu peraturan, maka dia kumpulkan keluarga besarnya. Lalu Umar memberitahu akan mengeluarkan ketentuan ini dan ini. “Ingat, jika kalian melanggar maka kalian akan mendapat sanksi dua kali lebih berat dari yang lain. Sanksi pertama karena kalian melakukan pelanggaran. Sanksi kedua, karena kalian keluarga dekat saya yang mestinya harus memberi contoh. Tetapi kalian tidak memberi contoh, malah melanggar.”

Abu Bakar, Tegas dalam Kelembutan

Pengganti Umar     

Seorang pemuda Persia beragama Majusi, Abu Lu’luah (Firuz) sangat dendam kepada Umar karena negerinya bisa ditaklukkan Umar dengan mudah. Maka dia pindah ke Madinah dengan keahlian sebagai tukang kayu dan pandai besi. Dia tahu setiap Subuh Umar menjadi imam shalat. Dia ikut shalat. Kebiasaan Umar meminta makmum meluruskan shaf.

Ketika Umar tengah membaca surat an-Nahl pada rakaat pertama, dia menusuk Umar dari belakang. Lalu lari melewati shaf-shaf dengan mengayunkan pisau bermata dua. Ada 13 jamaah terkena pisau itu. Tujuh orang meninggal. Seorang jamaah lalu melepas kain penutup kepala dan melemparkan ke wajah sang pembunuh agar mudah diringkus. Merasa dia pasti tertangkap, maka pemuda Persia itu bunuh diri. 

“Cukup satu kali saja dari keluarga al-Khattab menjadi khalifah. Dan itu sudah aku jalani.  Jangan sebut lagi nama Abdullah bin Umar.”

Umar masih hidup, tidak langsung meninggal . Tapi dia merasa hari-harinya sudah dekat. Maka dia mengumpulkan para Sahabat Nabi yang senior untuk menjadi penggantinya. Mereka adalah Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, dan Saad bin Abi Waqas. Dewan ini diminta memilih khalifah dari salah seorang di antara mereka sendiri. Lalu ada yang mengusulkan nama seorang sahabat besar yang disegani kaum Muslimin karena dia santun, sangat dekat Rasulullah, dan ingin selalu mencontoh beliau.

Misalnya ketika orang ini ingin memberhentikan ontanya di bawah sebuah pohon, dia mengitari pohon itu dua kali sebelum turun dari untanya. Ketika ditanya mengapa itu dilakukan? Dia menjawab karena dia melihat Rasulullah mengitari pohon itu dua kali. Dia ingin meniru persis Rasulullah. Siapakah laki-laki dengan ketaatan yang unik ini?

Dia adalah Abdullah bin Umar, anak Umar bin Khattab. Para sahabat senior itu mengusulkan agar anggota dewan yang ditunjuk Umar ditambah satu orang lagi, yaitu Abdullah bin Umar. Mendengar nama anaknya disebut, Umar dengan suara tegas menolak. “Tidak! Cukup satu kali saja dari keluarga al-Khattab menjadi khalifah. Dan itu sudah aku jalani.  Jangan sebut lagi nama Abdullah bin Umar.” Lalu diadakan pemilihan. Ali bin Abi Thalib memilih Usman bin Affan dan Usman memilih Ali bin Abi Thalib. Akhirnya Usman terpilih menjadi khalifah menggantikan Umar bin Khattab.  

Sikap Kritis Umar

Umar adalah salah satu Sahabat yang bersikap sangat kritis kepada Rasulullah. Itu karena dia cenderung berpikir rasional. Jika sesuatu tidak cocok dengan akal sehathya, maka spontan dia bereaksi. Seperti terjadi pada perdamaian Hudaibayah.

Rasulullah beserta umat Islam datang ke Mekkah untuk umrah. Mereka tidak membawa senjata karena tidak bermaksud berperang. Ketika Rasulullah dan rombongan sampai di lembah datar Hudaibiyah, orang Quraisy mengirim utusan untuk melihat. Setelah tahu rombongan hanya berniat umrah, tidak membawa senjata, maka datang juru runding Suhail bin Amir. Dia mengatakan untuk sekarang orang Quraisy keberatan umat Islam melakukan umrah. Tahun depan baru boleh. Setelah berbincang agar panjang, Rasulullah setuju. Lalu dibuat perjanjian.

Segera Umar melompat ke depan, berbisik kepada Abu Bakar. “Mengapa kita merendahkan diri dalam agama kepada mereka yang musyrik?” kata Umar setelah tahu Rasulullah setuju tidak umrah tahun ini. Lalu Rasulullah menyuruh Ali menulis perjanjian itu:

“Tulislah dan mulailah dengan Bismillahirrahmanirrahim.”  

“Stop!” potong Suhail. “Kami hanya memulai dengan  “Bismika Allahumma (dengan nama Engkau ya Allah).” Nabi lalu mengatakan, “Turuti Suhail.”

Lalu Nabi menyuruh Ali menulis: Inilah perjanjian antara Muhammad Rasulullah dengan Suhail bin Amir”. 

“Stop!” potong Suhail lagi. “Kalau kami mengakui engkau sebagai rasul pasti kami tidak memerangimu. Tulis: ‘Inilah perjanjian antara Muhamamd bin Abdullah dengan Suhail bin Amir’.”

Umar mendekat Rasulullah dan protes mengapa kita merendah kepada orang Musyrik? Nabi dengan pendek menjawab: “Aku adalah hamba Allah dan Rasulnya. Sekali-kali tidak boleh menentang yang ditetapkan Allah. Dan Allah sekali-kali tidak akan mengecawakan aku.“ Mendengar jawaban Nabi, Umar diam. 

Isi perjanjian itu antara lain:

  1. Umat Islam tahun ini tidak boleh umrah dan baru tahun depan boleh ke Mekkah tapi tidak boleh lebih dari tiga hari di Mekkah.
  2. Kedua belah pihak mengadakan gencatan senjata selama sepuluh tahun. Selama itu kedua  belah pihak terjamin keamanannya.
  3. Siapa saja boleh bersekutu dengan Muhammad. Siapa saja boleh bersekutu dengan Quraisy. Mereka termasuk bagian dari perjanjian itu. 
  4. Jika ada orang Quraisy melarikan diri ke Muhammad tanpa izin orang Quraisy maka dia harus dikembalikan ke pihak Quraisy. Tapi jika ada ada orang Islam yang ke Mekkah maka tidak boleh dikembalikan ke Muhammad.

Masih banyak kisah inspiratif dari Khalifah Umar. Dia seperti mercusuar yang menyinarkan keindahan Islam sepeninggal Nabi Muhammad. Dia memancarkan keadilan Islam pada tiap orang.

Perjanjian ini dianggap bahwa Nabi kalah total, terutama nomor empat. Namun dua tahun kemudian para sahabat baru merasakan keunggulan diplomasi nabi dan kemenangan justru berada di pihak umat Islam.

Dengan adanya perjanjian itu maka kini orang Quraisy mengakui kedudukan yang setara antara umat Islam dan orang Quraisy. Sebelumnya Nabi beserta pengikutnya dianggap orang pelarian yang layak dikejar. Sekarang tidak lagi. Di mata orang Quraisy kedudukan orang Islam sudah setara. Mereka sudah setaraf. 

Berikutnya dengan adanya gencatan 10 tahun tidak akan saling mengganggu, maka Nabi sekarang bisa memusatkan gerakan dakwahnya tanpa ada penghalang dari siapa pun. Sepuluh tahun itu waktu yang cukup panjang. Sedangkan menunda umrah tahun depan bukan persoalan yang membawa kerugian. Bukan waktu yang lama. Apalagi ada jaminan bahwa Nabi dan rombongan pada umrah nanti tidak akan ada gangguan.

Adapun nomor empat yang dianggap kekalahan total Nabi yaitu jika ada orang Islam kembali ke Mekkah tidak boleh diambil, maka bagi Nabi orang itu tidak ada gunanya dalam perjuangan Islam. Biarkan dia kembali pada keyakinan semula. Sedangkan orang Mekkah ke Madinah masuk Islam boleh diambil orang Quraisy dan mereka harus menjemput ke Madinah.

Maka itulah kesempatan bagi Nabi menunjukkan betapa kemajuan Madinah setelah berada dalam naungan Islam. Mereka bisa melihat langsung. Tidak hanya mendengar cerita dari orang. Ini bentuk lain promosi keberhasilan Madinah dengan gratis.  Dengan demikian perjanjian itu sepenuhnya kemenangan di tangan nabi.

Masih banyak kisah inspiratif dari Khalifah Umar. Dia seperti mercusuar yang menyinarkan keindahan Islam sepeninggal Nabi Muhammad. Dia memancarkan keadilan Islam pada tiap orang. Memancarkan penguasa dengan kasih sayang dan perhatian luar biasa kepada orang miskin dan lemah. Memancarkan kehidupan penguasa yang sangat sederhana. Apalagi di tengah para raja dinasti lain yang cenderung sebaliknya. Khalifah Umar menjadi sangat menonjol berbeda jauh dengan para raja itu.

Umar bin Khattab mercusuar yang memancarkan keindahan Islam. Islam yang rahmatan lil alamin. (*)

Umar bin Khattab Mercusuar Islam; Editor Mohammad Nurfatoni

Tags: Khalifah UmarKhulafaur RasyidinUmar bin Khaththab
SendShare866Tweet541Share

Related Posts

Ali bin Abu Thalib, sang Panglima Tangguh

Jumat 6 Januari 2023 | 05:44
14k

Nur Cholis Huda: Ali bin Abu Thalib, sang Panglima Tangguh (Sketsa ulang foto oleh Atho'...

Utsman bin Affan: Dari Sumur Berdiri Hotel Megah

Jumat 30 Desember 2022 | 06:12
14.5k

Nur Cholis Huda: Utsman bin Affan: Dari Sumur Berdiri Hotel Megah (Sketsa ulang foto oleh...

Umar bin Khattab dan Gadis Penjual Susu

Jumat 23 Desember 2022 | 00:20
390

Nur Cholis Huda: Umar bin Khattab dan Gadis Penjual Susu (Sketsa ulang foto oleh Atho'...

Abu Bakar, Tegas dalam Kelembutan

Jumat 9 Desember 2022 | 05:03
2.5k

Nur Cholis Huda: Abu Bakar, Tegas dalam Kelembutan (Sketsa ulang foto oleh Atho' Khoironi/PWMU.CO) Abu...

Keutamaan Empat Khalifah, Panduan untuk Memimpin Organisasi

Kamis 28 Oktober 2021 | 09:54
514

Suwito saat menyampaikan materi; Keutamaan Empat Khalifah, Panduan untuk Memimpin Organisasi (Mohamad Su'ud/PWMU.CO) PWMU.CO - Keutamaan Empat Khalifah, Panduan untuk...

Hari Terakhir Hidup Rasulullah, Berebut Kekuasaan

Jumat 2 Juli 2021 | 09:23
3.1k

Lokasi Saqifah Bani Saidah sekarang jadi taman. PWMU.CO- Hari terakhir hidup Rasulullah suasana tegang. Ketika...

Hari Terakhir Hidup Rasulullah, Wafat di Pangkuan Aisyah

Kamis 1 Juli 2021 | 07:14
4.7k

Replika rumah Aisyah tempat Rasulullah wafat. PWMU.CO- Hari terakhir hidup Rasulullah dikisahkan dalam kitab Sirah...

Hari Terakhir Hidup Rasulullah, Menunjuk Abu Bakar sebagai Imam Shalat

Rabu 30 Juni 2021 | 08:46
31.1k

Replika Masjid Madinah di Museum Nabi Mekkah. PWMU.CO- Hari terakhir hidup Rasulullah dikisahkan dalam kitab...

Mengenang Ustadz Abdurrahim Nur, Pemimpin yang Sangat Menghormati Tamu

Sabtu 29 Mei 2021 | 13:59
3.9k

Mengenang Ustadz Abdurrahim Nur, Pemimpin yang Sangat Menghormati Tamu (Dokumentasi keluarga/PWMU.CO) Mengenang Ustadz Abdurrahim Nur,...

Keutamaan Sahabat Nabi dan Larangan Mencelanya

Jumat 21 Mei 2021 | 06:56
1.3k

Ilustrasi Keutamaan Sahabat Nabi dan Larangan Mencelanya Keutamaan Sahabat Nabi dan Larangan Mencelanya ditulis oleh Ustadz...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Siswa Smamio Raih Perak di World Young Biologist Olympiad

    58289 shares
    Share 23316 Tweet 14572
  • Rebut Emas, Siswi Smamsatu Harumkan Jatim di Kerjunas Muay Thai

    59798 shares
    Share 23919 Tweet 14950
  • Tentang Investasi Leher ke Atas di Midnight Motivation Smamio 

    9735 shares
    Share 3894 Tweet 2434
  • Ini Persembahan Koreo Terbaik Smamiotifo

    9739 shares
    Share 3896 Tweet 2435
  • Campus Expo Smamio Undang 35 PTS-PTN

    38982 shares
    Share 15593 Tweet 9746
  • Sekolah Muhammadiyah GKB Gresik Launching Aplikasi Mugeb App

    18410 shares
    Share 7364 Tweet 4603
  • Siswa Disabilitas Smamsatu Borong Juara di Lomba Ini

    122251 shares
    Share 48900 Tweet 30563
  • Smamsatu Kembali Menggelar Seminar Pendidikan Internasional

    45920 shares
    Share 18368 Tweet 11480
  • Ada Eintein, Band Hivi, dan Film Keluarga Cemara di Pop-Up Book Siswa Spemdalas

    3428 shares
    Share 1371 Tweet 857
  • Prof Abdul Mu’ti Mantu, Rombongan PWM Jatim Hadir

    422 shares
    Share 169 Tweet 106

Berita Terkini

  • Terungkap Enam Insight Kepemimpinan dari Permainan Hollow SquareMinggu 5 Februari 2023 | 17:58
  • Ini dia
    Ini Dia Ketua PDM Kota Pasuruan 2022-2027 TerpilihMinggu 5 Februari 2023 | 17:43
  • Nama Majelis dan Lembaga Ini Berubah di Nomenklatur BPP PP AisyiyahMinggu 5 Februari 2023 | 17:39
  • Pasti Untung! Lakukan Tiga Perniagaan dengan Allah IniMinggu 5 Februari 2023 | 17:30
  • Pujian untuk Musyda Aisyiyah GresikMinggu 5 Februari 2023 | 17:21
  • Inilah 30 Calon Tetap Anggota PDA Kabupaten Gresik 2022-2027Minggu 5 Februari 2023 | 16:46
  • Abu Nasir
    Abu Nasir Raih Suara Tertinggi Pemilihan Anggota PDM Kota Pasuruan 2022-2027Minggu 5 Februari 2023 | 16:32
  • 2000 Warga Muhammadiyah Gresik Mengikuti Tabligh AkbarMinggu 5 Februari 2023 | 16:01
  • 21 calon tetap
    21 Calon Tetap Anggota PDM Kota Pasuruan 2022-2027 Diperkenalkan, Ini ProfilnyaMinggu 5 Februari 2023 | 15:56
  • Resep Kemaruk yang Nggak Bikin NgantukMinggu 5 Februari 2023 | 15:26

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Muysda
  • Musywil
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!