Rembuk Pendidikan Muhammadiyah di Mata Peserta, liputan kontributor PWMU.CO Surabaya Eka Haris Prastiwi
PWMU.CO – Rembuk Pendidikan Muhammadiyah yang diselenggarakan Forum Silaturahmi dan Komunikasi Kepala Sekolah/Madrasah Muhammadiyah (Foskam) Jawa Timur di Aula Mas Mansyur lantai 6 SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya diikuti 350 peserta dari berbagai daerah di Jawa Timur, Kamis (15/12/22).
Guru SMK Muhammadiyah 8 Siliragung Banyuwangi Fela Layyin SPd, semisal. Dia mengaku mengikuti acara ini adalah pengalaman pertamanya. Dia harus menempuh perjalanan selama 10 jam.
“Berangkat dari Rabu (14/12/22) pukul 19.30 dan baru sampai di Surabaya Kamis (15/12/22) pukul 06.30,” ungkapnya.
Dia memaparkan karena pengalaman pertama, maka kegiatan ini memberikan banyak insight baru. Menurutnya, pendidikan Muhammadiyah harus berkemajuan tentunya didukung dengan sumber daya manusia yang berkualitas dan berkarakter.
“Semoga kegiatan rembuk pendidikan selalu memberikan effort yang positif bagi AUM bidang pendidikan untuk Muhammadiyah yang unggul berkemajuan,” harapnya.
Hal serupa juga dialami Indah Lestariasih SPd. Kepala Perpustakaan MA Muhammadiyah 1 Jember ini juga mengaku keikutsertaan dalam Rembuk Pendidikan ini adalah pertama kali. Datang dari Jember dengan perjalanan selama 4,5 jam berangkat Rabu (14/12/22) pukul 24.00.
“Alhamdulillah, panitia menyiapkan penginapan yang nyaman beserta sarapan nasi pecel yang sangat pas. Pengalaman kedua gedung dan fasilitas yang digunakan untuk acara Foskam bagus dan nyaman. Susunan acara alhamdulillah tertata dengan bagus meski ada sedikit insiden, overall bagus,” terangnya.
Oleh-Oleh Rembuk
Peserta Rembuk Pendidikan Muhammadiyah dari Ngawi Farita Lina Rodiyah SPd mengaku setelah mengikuti acara Rembuk Pendidikan ini berkeinginan sekolah Muhammadiyah di Ngawi maju seperti AUM di kota besar di Jawa Timur.
“Dalam kegiatan ini saya sangat bersyukur bisa bertemu dengan pengurus Foskam SMP/MTs Muhammadiyah Jawa Timur,” kata Kepala SMP Muhammadiyah 5 Ngawi ini.
Peserta Rembuk Pendidikan Muhammadiyah dari Ponorogo Yuli Hartini SPsi harus menempuh perjalanan sekitar 5 jam untuk sampai di Surabaya. Guru SD Muhammadiyah Terpadu Ponorogo ini harus berangkat pukul 04.30.
“Rembuk pendidikan Foskam seperti ini merupakan kesempatan silaturahmi dan mempererat ukhuwah. Selain itu merupakan wadah untuk berbagi pengalaman dalam meraih kesuksesan lembaga pendidikan,” ungkapnya.
Dia menyampaikan lembaga pendidikan yang maju yang sudah sampai level outstanding dan level exellent menjadi inspirasi dan motivasi sekolah lain. Dalam acara inilah kita saling memotivasi dan maju bersama. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.