Euforia Piala Dunia Qatar 2022 sampai Sekolah Kreatif Baratajaya; Liputan Riska Oktaviana Kontributor PWMU.CO Surabaya.
PWMU.CO – Pagi itu suasana Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya terlihat berbeda dari biasanya. Sekolah yang berada di Jalan Baratajaya I No 11 Surabaya itu disulap bak stadion sehari yang dipenuhi supporter sepak bola.
Tiap sudut sekolah dihiasi bendera negara-negara peserta Piala Dunia 2022. Para siswa terlihat berlalu lalang berkostum jersey dan serba hitam ala Timur Tengah. Terdengar suara alunan musik soundtrack lagu Piala Dunia yang mengdr.
Itulah suasana kegiatan Middle East Cross Culture Learning IV yang diadakan Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya, Jumat (16/12/2022).
Bertema Amazing Qatar and World Cup 2022, kegiatan digelar untuk menyambut final Piala Dunia serta belajar budaya Qatar yang merupakan Negara tuan rumah Piala Dunia 2022. Kegiatan ini diikuti ratusan siswa dari kelas I hingga VI.
Koordinator Cross Culture Learning IV, Agus Mulyadi SPd mengatakan, uforia Piala Dunia 2022 ini terasa sampai Sekolah Kreatif SDM 16.
“Setiap jenjang kelas menampilkan kreativitas yang berbeda. Kelas I dan II menampilkan parade bendera peserta Piala Dunia 2022. Kelas III menyuguhkan tarian konfigurasi membentuk tulisan World Cup Qatar 2022. Kelas IV menari soundtrack lagu Hayya Hayya. Kelas V pun menari soundtrack lagu The Dreamer FIFA World Cup 2022. Serta Kelas VI unjuk kebolehan Nasyid dan Hadrah,” ucapnya.
Selain penampilan tiap jenjang kelas, lanjut dia, kegiatan cross culture ini diramaikan dengan Parade Hafidz Qu’an, Guru Tamu dari Yaman, Aksi Juggling dari Komunitas Free Styler Bola Surabaya hingga Kuliner Timur tengah dan Pesta Kurma.
Kepala Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Baratajaya Surabaya, Suyono SSi mengatakan, kegiatan Cross Culture Learning ini bertujuan mengenalkan budaya, bahasa dan seni dari suatu daerah atau Negara pada siswa. “Proses pembelajaran lintas budaya ini harus dikemas dengan menarik dan menghibur agar anak-anak mudah memahaminya,” katanya.
Ia menambahkan, Kegiatan Cross Culture Learning ini merupakan yang ke-4 kalinya digelar. Sebelumnya Javaness day (2017), Sumatra day (2018), Surabaya day (2019). “Jadi semua culture tentang Budaya Jawa, Sumatra, dan Surabaya diperkenalkan mulai culture tari – tariannya, makanan khasnya, budayanya seperti apa, pakaian adatnya seperti apa, dan lainnya,” terangnya.
Pada cross culture kali ini, lanjut Ustad Yono, mengajarkan siswa agar mengetahui budaya timur tengah, terutama Qatar. “Serta melatih rasa percaya diri siswa agar berani tampil menunjukkan kemampuannya di depan umum.
Ia berharap, agar nanti anak-anak memiliki motivasi yang tinggi untuk terus belajar dimanapun. “Semoga kalian bisa belajar tidak hanya di Indonesia tetapi juga di luar negeri,” harapnya.
Alanna Dzakira Tiranda, siswa kelas II merasa terhibur dengan kegiatan ini. “Acaranya seru. Aku baru pertama kali ikut. Semoga diadakan tiap tahun,” ucapnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni