MA Al-Ishlah Sendangagung Gelontorkan Jutaan Rupiah untuk Penghafal Quran, liputan kontributor PWMU.CO Lamongan Gondo Waloyo
PWMU.CO – Madrasah Aliyah (MA) Al-Ishlah Sendangagung Paciran Jawa Timur menggelontorkan lebih dari Rp 30 juta pada semester ganjil tahun pelajaran 2022/2023 untuk siswa yang berhasil menghapal al-Quran lebih dari target, Sabtu (17/12/2022).
Dalam acara pembagian rapot, Kepala MA Al Ishlah Drs H Agus Salim Syukran MPdi mengatakan sebagaimana diketahui, target yang dicanangkan madarasah ini adalah siswanya diharapkan mampu menghapal al-Quran satu juz setiap tahun.
“Sehingga, ketika lulus dari kelas XII nanti, mereka sudah menghapal minimal tiga juz,” ujarnya.
Dia menyampaikan sebagai upaya untuk mendorong hal tersebut, sekaligus penghargaan bagi mereka yang berprestasi, kami memberian hadiah untuk yang mampu menghafal lebih dari target,” tambah Alumnus Kurikulum Kulliyatul Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI) Gontor 1983 ini.
Penghafal Quran
Salim mengungkapkan, hadiah itu diberikan setiap akhir semester bersamaan dengan acara pembagian rapor, berupa uang senilai 100 ribu untuk hafalan satu juz.
“Pada semester ini terdapat 195 siswa yang mendapat hadiah tersebut. Mereka terdiri dari 24 siswa kelas X, 107 siswa kelas XI, dan 64 siswa kelas XII, dengan jumlah hafalan yang beragam,” jelas Kepala Madrasah yang juga Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Sendangagung ini.
Hafalan terbanyak diraih siswa kelas XI Jurusan Agama dari Bancar Tuban Moh Khoiruzzidan yang telah menghapal 11 juz. Disusul siswa kelas XII Jurusan Agama dari Brondong Lamongan Muhammad Izzatur Rusuly dan siswi kelas XII Jurusan Agama dari Manyar Gresik Dwi Rosita Maulidiyah yang masing-masing menghapal 9 juz.
Pemberian apresiasi ini diharapkan bisa menambah kecintaan siswa pada al-Quran, memperbanyak membacanya, menghapalnya, dan memahaminya, sehingga al-Quran menjadi cahaya yang menyinari hati, pikiran, dan tindakan mereka.
“Selain itu, juga menambah keberkahan bagi lembaga yang menaunginya dan orang-orang yang terlibat dalam mendidik mereka,” harapannya.
Pengasuh Tahfidzul Quran Pondok Pesantren Al Ishlah Yusuf Abidin SQ menyampaikan para hafidh ditempatkan di kamar khusus. “Hal ini dimaksud untuk menciptakan bi’ah agar mereka lebih fokus menghafal,” ungkap Anggota Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan ini.
Alumnus Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran Jakarta 2005 ini memaparkan kamar ini terdiri empat kamar yang mampu menampung 80 hafidh. Hal ini terbukti efektif menunjang kemampuan hafalan Santri Pondok Pesantren Al-Ishlah. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.