PWMU.CO – WhatsApp Musix English Camp Diserbu Emak-Emak. Kegiatan Musix English Camp (MEC) SD Muhammadiyah 6 (SD Musix) Gadung, Surabaya, Jawa Timur di Kampung Inggris Pare Kediri telah memasuk hari ketiga.
Sejumlah 63 anak dan 10 orang guru pendaping ini dipandu 4 tutor dari Lembaga LET-C Brothers Pimpinan Wibowo Suhariyanto. Selain itu, ada juga tutor yang mendampingi peserta, antara lain Mr Alfi Nurdhiyak, Mr Nurroahman Supriyadi, Miss Nur Rismatul Muflikha, dan Miss Zulfa Mikmatul
Selama hari ketiga ini, siswa sangat menikmati dengan enjoy. WhatSapp Grup khusus English Camp tidak pernah berhenti. Mereka selalu menanyakan kondisi anak-anak yang sedang ngangsu kawruh (menuntut ilmu).
Orangtua siswa kelas IV C Naura Assyabiya Syauqiya, Kalina Maisari melalui grup WA mengaku sangat bersyukur anaknya sangat happy di English Camp.
“Alhamdulillah, anak saya sangat happy di camp, bahkan tidak mau dijenguk. Saya merasa lega yang semula merasa was-was akan kondisi anak saya,” bunyi chat-nya.
Pada momen-momen tertentu, pendamping selalu share gambar atau video kegiatan. Hal ini ternyata selalu ditunggu wali siswa yang didominasi emak-emak.
“Lho, kok anakku Izzah kok gak kelihatan, yo. Ustadzah saya minta difotokan anakku, ya,” kata Dya Retnani Oktaviandhari orangtua Syakirah Zahiah Widyaandhari kelas V B, setelah Khusnul Khotimah SPd share gambar kegiatan anak-anak.
“Siap Bunda, tunggu sesaat saya pilihkan angel yang pas,” balas Khusnul Khotimah. Tidak butuh waktu panjang guru bahasa Jawa ini ambil gambar yang tidak jauh. Jepret…, jepret! Share.
“Monggo bunda, ini si cantik bersama teman satu kamarnya,” chat guru kelas IV C ini.
“Alhamdulillah, makasih ustadzah. Sehat selalu ya, Nak. Makan yang banyak biar sehat!” balas bundanya yang gak sabar melihat buah hatinya.
Tutorial Kenakan Sarung
Rabu (21/12/22) pukul 03.00 siswa sudah bangun dan sudah berkumpul di ruang pertemuan yang disulap menjadi mushalla. Mereka yang akan menunaikan shalat Subuh ada yang mengenakan sarung, terkesan asal pakai sehingga kelihatan modhol-modhol (tidak rapi).
“Maaf, coba saya minta Jovan maju, ya!” pinta Basirun kontributor PWMU.CO yang mendapat tugas untuk damping kegiatan MEC. Sontak saja siswa kelas III B Arroziq Jovan Ramadhan kelas 3B terkejut begitu namanya dipanggil.
“Kemudian….., kamu maju!” pinta Basirun sambil menujuk Alvaro Ezra Alamsyah siswa kelas IV B yang duduk di paling ujung utara shaf paling depan.
“Anak-anak, coba bandingkan, mana yang lebih rapi, Jovan atau Alvaro?”
“Alvaro…!!!” seru anak-anak serempak
“Baiklah, silakan Alvaro bisa duduk kembali.”
Selanjutnya Basirun memberikan contoh mengenakan sarung yang benar di depan jamaah peserta MEC dengan model Jovan yang mengenakan sarung motif batik warna dasar putih.
“Coba perhatikan, sebelum dilipat, ujung sarung lipat ke dalam sekitar 15 s.d. 20 Cm meter. Kemudian lipat kain yang dipegang tangan kanan, jari-jari menahan selanjutnya disusul tagan kiri yang melipat, setelah itu baru digulung ke bawah dengan hati-hati dan merata ke bagian belakang.”
“Nah, coba lihat. Lebih rapi dan lebih kuat. Walaupun dipakai main bola tidak akan lepas!” jelasnya sambal memperagakan di depan jamaan Subuh.
“Coba, nanti setelah shalat subuh anak-anak akan saya ajak untuk praktik memakai sarung yang benar,” ajaknya kepada jamaah laki-laki.
Adzan Subuh telah berkumandang, shalat Subuh pun segera ditunaikan. Setelah shalat, acara dilanjutkan tahsin bersama Nurrahmad Supriadi hingga menelang pukul 06.00. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.