Pesan Nur Cholish Huda untuk anggota PWM Jatim yang terpilih di Musywil Ke-16 Ponorogo; Liputan Kontributor PWMU.CO Darul Setiawan.
PWMU.CO – Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur 2015-2022 Nur Cholish Huda memberikan pesan pada anggota PWM Jatim 2022-2027, Ahad (25/12/22).
Ditemui saat membaur dengan jamaah Kajian Ahad Pagi Al Manar Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Umpo), Nur Cholish Huda menyampaikan kesannya terhadap anggota PWM Jatim yang baru. Menurutnya, personil yang dipilih para peserta musywil adalah yang terbaik.
“Saya kan berharap tujuh yang lama itu tetap masuk semua, dengan enam yang baru. Jadi yang senior dan junior jadi satu. Separuh-separuh itu cara yang terbaik. Mudah-mudahan tetap kompak, insyaallah. Melihat pengalaman Pak Suko memimpin kan cukup panjang. Mulai rumah sakit, dekan, sampai rektor tiga periode,” ujarnya.
Terkait rangkap jabatan Ketua PWM Jatim baru Dr dr Sukadiono MM, Pak Nur, panggilan akrab Nur Cholish Huda menyatakan jika rangkap jabatan yang diemban harus ditinggalkan dan akan berakhir.
“Tapi diberi waktu setahun paling lama untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang belum selesai. Hal tersebut bukan resmi, tapi menjadi peraturan yang tidak tertulis, dan Pak Suko itu menyadari. Jadi dalam setahun itu harus selesai yang utama-utama itu,” jelasnya.
Masuknya darah segar menurut Nurcholish Huda cukup variatif. Para personil yang baru seperti Zainul Muslimin, Hidayatur Rahman, Sasmita Djati, Nazaruddin Malik, Muhammad Abduh, dan Muhammad Shalihin cukup variatif. “Tinggal nanti Pak Suko membagi komposisi personilnya,” tuturnya.
Bekerja dengan Gembira dan Ikhlas
Harapan dari Nur Cholish Huda, mudah-mudahan semuanya bekerja dengan gembira, karena gembira itu landasan ikhlas. Orang yang mengeluh tidak bisa ikhlas. Kedua, orang bernilai kalau bergerak. Kalau tidak bergerak mati, semua berharga kalau bergerak. Kalau tidak bergerak tidak berharga.
“Air tidak bergerak akan menjadi penyakit. Pengurus yang tidak bergerak akan menjadi penyakit. Ini kan orang-orang yang berpengalaman di organisasi, insyaallah. Tidak ada yang memulai dari nol. Saya kira ini yang terbaik,” kata Pak Nur.
Hasil Musywil Ke-16 Ponorogo juga menjadi kelegaan tersendiri bagi Nur Cholish Huda. “Saya lega, dibandingkan dengan kecemasan sebelumnya, yakni saat banyak suara yang tidak karuan di medsos menjelang Musywil Ke-16 Ponorogo,” terangnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni.