Khitan with Smile Lazismu GKB Gresik, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Yuniarti Alita
PWMU.CO – Kantor Layanan (KL) Lazismu GKB Gresik Jawa Timur mengadakan Khitan with Smile 2022 di SMA Muhammadiyah 10 (Smamio) GKB Gresik, Sabtu (31/12/22). Kegiatan ini menggandeng Yayasan Baitul Mal (YBM) Perusahaan Listrik Negara (PLN) Gresik dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Gresik.
Ketua Panitia Siswanto SPdI menjelaskan kegiatan dalam menyambut pra-Musycab Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) GKB Gresik ke-5 ini diikuti 81 peserta.
“Rangkaian kegiatannya yaitu pembukaan yang dihadiri 4 Kepala Sekolah di lingkungan Majelis Dikdasmen PCM GKB, Pimpinan Cabang Muhammadiyah, Aisyiyah Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik, dan juga dihadiri Lazismu Wilayah Jawa Timur,” ujar guru Al-Islam Smamio ini.
Dia memaparkan hadir pula perwakilan dari IDI Gresik dan penyandang dana utama dari YBM PLN Gresik. Dalam kesempatan yang sama, ada pengarahan dari IDI terkait jenis atau model khitan.
“Mereka menjelaskan bahwa khitan saat ini tidak sakit, tidak disuntik, dan juga tidak ada pantangan makan apapun setelah anak melakukan khitan, asal sehat dan menyehatkan boleh dimakan,” tuturnya.
Khitan with Smile
Siswanto menjelaskan setelah menjalani khitan, peserta mendapatkan snack, makan, tas, sarung, kopyah, celana dalam khitan, dan uang saku.
Bagi rombongan yang dikoordinir oleh Pimpinan Ranting atau Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dapat biaya transportasi sebagai pengganti sewa,” ungkapnya.
Dia menyampaikan alasan memilih Smamio sebagai tempat kegiatan ini, karena unsur sarana sangat menunjang. Pengaturan jarak antara arena bermain dan ruang operasi atau khitan sangat representatif.
“Peserta bisa lebih nyaman, termasuk area parkir yang cukup luas, baik sepeda motor maupun mobil. Ini sangat memudahkan panita dan juga orangtua atau pengantar dalam proses kedatangan dan kepulangannya,” tuturnya.
Saat proses operasi atau khitan ada kejadian saat anak menghadapi eksekusi khitan. Ada yang membaca dzikir dengan keras, ada yang menyuarakan kalimat takbiran layaknya menyambut hari raya, dan ada juga yang membaca al-Quran dengan suara keras.
“Semua kegiatan dilakukan dengan bahagia. Harapan dari kegiatan ini adalah peserta khitan bisa lebih mandiri dan percaya diri. Bisa menjaga dari hal hadas dan najis sehingga bisa melaksanakan shalat dengan nyaman dan sempurna,” jelasnya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.
Discussion about this post