MTs Mupatsy Gelar Pelantikan Pandu HW. Liputan Nur Adhimah, Kontributor PWMU.CO Gresik
PWMU.CO – MTs Muhammadiyah 4 Sidayu (MTs Mupatsy), Gresik, Jawa Timur, menggelar pelantikan Pandu Pengenal Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW), Jumat-Sabtu (18-19/11/2022).
Acara ini berlangsung di halaman MTs Mupatsy yang diikuti oleh seluruh siswa kelas VII dan anggota IPM, serta dewan guru MTs Mupatsy.
Tepat pukul 15.30 WIB, dilakukan apel pembukaan pelantikan kepanduan HW. Semua peserta, panitia dan dewan guru berbaris dengan khidmat mengikuti upacara.
Pembina HW MTs Mupatsy, Andi Surahman menyampaikan dalam amanatnya, pandu Hizbul Wathan memiliki motto dalam sikap sedikit bicara banyak bekerja.
“Dari satu kalimat ini, kita bisa eksplor sebesar-besarnya. Banyak bekerja dan sedikit bicara itu adalah bagian dari cara kita belajar, karena dengan banyak mengurangi bicara akan menambah wawasan kita,” tuturnya.
Dia mengatakan, orang yang banyak bicara akan merasa bahwa dirinya lebih mengerti daripada orang lain. “Nah sifat itulah yang membuat kita tidak mau belajar dari orang lain,” ujarnya di depan semua peserta dan panitia HW.
Selanjutnya dia menjelaskan, HW juga memiliki motto berlomba-lomba dalam kebaikan atau fastabiqul khairat yang memiliki makna luas. Menurutnya, ini akan memacu seorang muslim untuk memanfaatkan waktu dan berbuat kebajikan.
“Sebesar apa pun itu, meskipun seberat zarah, Allah SWT akan membalasnya. Berpaculah dalam amal kebaikan, sehingga diri kita akan meraih kemuliaan, baik di dunia maupun akhirat. Jangan pernah menyerah di jalan kebaikan terutama dalam menuntut ilmu,” tandasnya.
Kader HW Harus Mandiri dan Beradaptasi dengan Perubahan
Andi -sapaan akrabnya- juga mengatakan, pada kesempatan ini dia berharap anak-anak bisa banyak belajar mandiri, karena anak HW harus mampu mandiri dan mengurus diri sendiri.
“Kalian harus tahu akan tugas masing-masing. Waktunya sholat ya sholat, waktunya materi ya didengarkan, waktunya mengerjakan ya dikerjakan, waktunya belajar ya belajar dan waktunya makan ya makan. Intinya mandiri itu bisa menempatkan pada porsi yang harus dilakukan dengan tepat. Taruhlah sesuatu pada tempatnya,” pesannya.
Dia juga mengimbau, agar kader HW senantiasa bisa beradaptasi, tidak boleh menyerah dalam kondisi apapun.
“Adaptasi inilah yang lebih susah karena berkaitan dengan kondisi lingkungan. Untuk itu dibutuhkan kesabaran, semangat yang tinggi dan pantang menyerah,” tuturnya.
Dia mengatakan, perubahan itu pasti. Jika kader HW tidak mampu beradaptasi dengan perubahan, maka yang ada kita semua akan tenggelam.
“Belajarlah adaptasi terhadap perubahan, karena zaman akan berubah. Jika kita tidak bisa mengikuti perubahan zaman, maka bersiaplah kalian semua akan tenggelam digerus oleh perubahan zaman. Untuk itu teruslah belajar dan belajar,” tegasnya.
Di akhir amanat, dengan ketukan tiga kali dia menyatakan, pelantikan kepanduan Hizbul Wathon dibuka, serentak semua peserta bertepuk HW.
Acara pelantikan kepanduan HW yang berlangsung selama 2 hari ini terlaksana dengan lancar dan tertib. Adapun kegiatannya yaitu: check in peserta, pretest, apel pembukaan oleh Andi Surahman, Materi ke HW_an oleh Dewan Sugil Kwarda HW, pensi, istirahat, sholat tahajud, tadabur alam (penjelajahan), dan penutupan pelantikan HW.
Panitia Pelantikan, Farah Najla Hanum mengaku senang dan bersyukur karena semua peserta bisa mengikuti seluruh agenda dengan baik. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni