PDA Surabaya Rapat Persiapan Musyda dan Musywil Aisyiyah; Liputan Chatarina Lestari, kontrubutor PWMU.CO.
PWMU.CO – Rapat periodik Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Surabaya berlangsung di SD Muhammadiyah 12 Surabaya, Ahad (8/1/2023). Lokasinya di Jalan Dupak Jaya V No. 22-39 Surabaya.
Rapat kali ini khusus untuk perwakilan tiga majelis, yaitu Majelis Kesehatan, Tabligh, dan Kesejahteraan Sosial. Selain itu juga melibatkan Lembaga Kebudayaan (LK) dari Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) se-Surabaya.
Rapat tersebut membahas persiapan Musyda Aisyiyah Surabaya yang akan diselenggarakan pada Kamis, 19 Januari 2023 di SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya. Lokasi ini sama dengan Musyda sebelumnya, pada Ahad, 31 Januari 2016. Setelahnya, mereka lanjut membahas persiapan Musywil Ke-13 Aisyiyah Jawa Timur di Asrama Haji Sukolilo Surabaya pada 21-22 Januari 2023.
Para anggota PCA Bubutan, tuan rumah rapat periodik kali ini, menyambut para peserta rapat dengan ramah. Ketika peserta memasuki gedung sekolah itu lebih dalam, ada jamuan minuman hangat teh dan kopi.
Beragam produk lokal buatan anggota PCA setempat juga menyambut peserta. Setelah peserta membeli kuliner di sana, mereka memasuki ruang rapat sesuai majelis dan lembaga masing-masing.
Di ruang rapat khusus perwakilan LK ada 17 orang yang hadir pagi itu. Ibu-ibu senior banyak yang hadir. Tepat pukul 09.15 WIB, Ketua PDA Surabaya Mulyana membuka acara.
Pelatihan Menulis Berita
Setelahnya, pemaparan materi ‘Tips Menulis Berita Online’ oleh Tri Eko Sulistiowati mengejutkan peserta di ruang itu. Semua peserta yang hadir spontan saling berpandangan karena hampir semuanya belum pernah belajar menulis berita di media online.
Sementara salah satu peserta Chatarina Lestari, perwakilan dari LK PCA Wonokromo yang sehari-harinya menjadi guru di SD Muhammadiyah 6 Gadung Surabaya sangat tertarik dengan materi itu. “Saya sangat kagum dengan semangat semua ibu-ibu yang gigih belajar walau rata-rata sudah berusia lanjut,” imbuhnya.
Tri, sapaan akrab pemateri, mulai menjelaskan cara menulis berita online secara perlahan. Dia mengajarkan enam hal penting kepada peserta. Yaitu mencari topik yang sedang hangat, menemukan sudut pandang yang berbeda, dan memasukkan informasi penting.
Selain itu, dia juga menjelaskan cara memasukkan pernyataan narasumber, penggunaan bahasa yang benar dan mudah dimengerti, serta bagaimana menulis berita seobjektif mungkin.
Karena peserta sangat semangat menyimak materinya, Tri menyatakan dirinya merasa puas bisa menularkan ilmu menulisnya. “Ini pertama kali sejak adanya pandemi,” ujarnya.
Tepat pukul 11.20 WIB, acara selesai. Sebelum penutupan, Tri memberi PR (pekerjaan rumah) kepada peserta. “Dalam waktu 24 jam harus bisa menulis satu berita online tentang kegiatan hari ini dengan versi masing-masing,” tuturnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni/SN