SD Musix Kedatangan Tim RCCE PP Muhammadiyah, Ini yang Disampaikan, liputan kontributor PWMU.CO Surabaya Basirun
PWMU.CO – Tim Risk Communication and Community Engagement (RCCE) Kota Surabaya bersama RCCE Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah berkunjung di SD Muhammadiyah 6 (SD Musix) Gadung Surabaya, Kamis (12/1/23).
Kader RCCE Kota Surabaya Ninik Mulyaningsih menjelaskan kehadirannya di SD Musix ini merupakan tindak lanjut dari Pelatihan Fasilitator sesi 2 tentang Intervensi Perubahan Perilaku Sosial yang diikuti kader Muhammadiyah dan Organisasi Otonom (Ortom).
“Pelatihan tersebut merupakan kerjasama dengan United Nations International Children’s Emergency Fund (Unicef),” katanya.
Kami dari RCCE Kota Surabaya bersama RCCE MPKU PP Muhammmadiyah datang di sekolah ini untuk melakukan tindak lanjut dari perlatihan tersebut.
“RCCE adalah sebuah program yang dirancang oleh Unicef untuk mempromosikan perilaku pencegahan, membangun kepercayaan dan keyakinan masyarakat dalam mengakses layanan pencegahan Covid-19 dan layanan keseharan esensial lainya.”
Dia menyampaikan sekalipun pemerintah telah mencabut status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), kita tetap harus waspada. Sekarang penularan Tuberculosis (TBC) meningkat, untuk itu kita harus tetap mengenakan masker.
Berdiri Melingkar
Setelah penyampaian penjelasan, guru SD Musix pun disuruh memperkenalkan diri dengan cara duduk melingkar. Masing-masing saling mengenalkan diri dengan cara menyebut nama dan ciri khas diri. Setelah itu, perkenalan diri akan dilanjutkan peserta yang duduk di sebelah kanannya.
Selain perkenalan diri, peserta juga diajak mengikuti game angin bertiup. Permainan ini dipandu oleh Trainer RCCE MPKU Surabaya Yayuk Tri Harawati.
Permainan ini disetting semua audien duduk dikursi kecuali hanya pemandu yang berdiri. Jika pemandu mengatakan ‘angin bertiup’, maka semua audien menjawab, ‘bertiup ke mana?’ Setelah itu pemandu bebas menyebutkan.
Jika pemandu mengatakan, bertiup ke yang memakai kaca mata, maka yang berkaca mata harus segera pindah tempat mencari kursi yang kosong. Termasuk pemandunya harus ikut berebut kursi. Bagi peserta yang tidak mendapat tempat duduk, maka dia yang dihukum menggantikan menjadi pemandu game.
Setelah memberikan game, Yayuk Tri Harawati memberikan pesan agar kita selalu waspada dan bermasker. Pesan ini bisa diteruskan ke siswa supaya budaya bermasker tetap dilakukan di sekolah ini.
Ikut hadir pada acara ini adalah Unicef Surabaya mewakili dari Unicef Pusat Aisha Esmeralda, trainer RCCE MPKU Pusat Dede Dwi Kurniasih, tim RCCE MPKU Pusat Dimas, Media Tim RCCE MPKU Pusat Nabhan Mudrik, Korda tim RCCE MPKU Surabaya Siti Asfiyah, trainer RCCE MPKU Surabaya Ferry Yudi AS, trainer RCCE MPKU Surabaya Yayuk Tri Harawati, Admin tim RCCE MPKU Surabaya Novia Linda P, dan Monev tim RCCE MPKU Jawa Timur Nurul Fajriyah. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.