PWMU.CO – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Tandes me-launching Kartu Sehat Siswa (KSS), atau nama resminya Kartu Peserta Dana Sehat, Ahad (26/3) siang, di Perguruan Muhammadiyah Tandes, Surabaya. Kartu hasil kerjasama dengan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surabaya ini berlaku untuk pelajar Muhammadiyah yang meliputi TK, SD/MI, dan SMP di wilayah Tandes.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim M Saad Ibrahim secara simbolis menyerahkan KSS kepada Alda Alfitasari (siswa SMPM 14), Annabil ibnu Suja’a Dharma Samudra (siswa SDM 14), dan Haidar Dzulfahmi (siswa MIM 23).
(Baca juga: Muhammadiyah Pacu Pertumbuhan AUM Pendidikan di Surabaya Barat)
KSS serupa dengan Kartu Sehat Indonesia (BPJS Kesehatan). Namun premi yang harus dibayar cukup terjangkau yaitu Rp70.000 per tahun. Dengan memiliki kartu ini pemilik dapat memperolah layanan rawat jalan (out-patient treatmen) dan rawat inap (in–patient teatment) untuk memulihkan kondisi kesehatannya.
“Program Kartu Sehat Siswa ini sebagai upaya untuk menyelenggarakan layanan kesehatan yang murah, mudah, dan bermutu bagi warga Muhammadiyah,” kata Mashudi Ketua PCM Tandes.
Untuk menunjang program ini, PCM Tandes bekerjasama dengan RS PKU Muhammadiyah mendirikan klinik terdekat yang disebut dengan klinik satelit. Selain sebagai rujukan para pemilik KSS, klinik ini juga melayani pengobatan ataupun perawatan masyarakat secara umum.
Klinik yang beroperasi di bawah naungan RS PKU Muhammadiyah ini berlokasi di Manukan Mulyo Blok 5. Klinik juga di-launching hari ini di Perguruan Muhammadiyah Tandes. Launching ini dilakukan oleh Direktur RS PKU Surabaya dr Ahmad Aziz dan disaksikan oleh Ketua PWM M Saad Ibrahim dan Ketua PDM Kota Surabaya Mahsun Jayadi.
Saad juga melakukan peletakan batu pertama perluasan gedung Perguruan Muhammadiyah Tandes Surabaya. Menurut Mashudi, pembangunan ini sebagai juga merupakan upaya amal usaha Muhammadiyah untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.
Perluasan ini, tambahnya, mencakup penambahan ruang kelas dan beberapa fasilitas penunjang seperti laboratorium IPA, Laboratorium IPS, ruang ekstrakulikuler musik, ruang IPM, dan kantin yang lebih memadai.“Dengan adanya perluasan ini diharapkan anak–anak dapat belajar secara maksimal dan kondusif demi menciptakan generasi unggul bagi nusa dan bangsa,” ujarnya.
(Baca juga: Inspiratif, Muhammadiyah Surabaya Barat Garap Bisnis Bersama)
Dalam pidatonya, Saad mengajak warga Muhammadiyah untuk ‘Yasinan’ yaitu dengan mengkaji surat Yasin ayat 82, “Sesungguhnya keadaan-Nya, apabila Allah menghendaki sesuatu, Dia hanya mengatakan: ‘Kun (maka Jadilah)’”
Saad mengatakan, ayat ini mengajarkan kepada bahwa pimpinan Muhammadiyah harus punya iradah (kehendak atau keinginan) untuk memajukan Muhammadiyah.”Keinginan ini kemudian selalu kita katakan, kita sebarkan kepada semua orang agar keinginan ini ‘jadiI’. Maka insyaallah keinginan itu pasti jadi,” ujarnya. Karena itu, pesan Saad, jadikanlah proyek atau program yang diinginkan adalah proyeknya Allah. “Semata-mata karena Allah.”
Allah akan mewujudkan keinginan kita itu dengan cara-Nya. “Karena itu iradah yang kita punya jangan nanggung atau kecil. Tetapi berkeinginanlah yang sebesar-besarnya dan setinggi-tingginya,” ucap Saad. (Ferry Yudi AS)