Tabligh Akbar di Kuala Lumpur, Ketua PWM Jatim Bahas Tiga Aspek KehidupanManusia; Laporan Wakil Ketua PWM Jatim Syamsudin dari Malaysia.
PWMU.CO – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr dr Sukadiono MM, menghadiri acara Tabligh Akbar, di Malaysia, Ahad (22/1/2023).
Acara yang diselenggarakan oleh PCIM Malaysia dan Paguyuban Migran asal Kabupaten Lamongan ini digelar di Gedung Serbaguna Kampong Bharu, Jalan Hj Hashim Kampung Bharu Kuala Lumpur. Kegiatan ini merupakan untuk memeriahkan Musyawarah Cabang (Musycab) Ke-4 yang diselenggarakan oleh PCIM dan PCIA Malaysia.
Di samping Sukadiono, turut hadir sejumlah tokoh Lamongan. Di antaranya Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan Shodikin, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, anggota DPR RI Dapil Lamongan-Gresik Zainuddin Maliki, dan Wakil Ketua DPR Lamongan Husnul Aqib.
Dalam ceramahnya Sukadiono menjelaskan konsep harmoni kehidupan. Menurutnya, hidup manusia terdiri dari tiga unsur. Yaitu jasmani, rohani, dan sosial. Untuk mencapai kebahagiaan semuanya harus memperoleh asupan gizi yang seimbang. Ada gizi untuk kesehatan jasmani, ada gizi untuk kesehatan rohani, dan ada juga gizi untuk sosial.
Dia menjelsakan, resep keseimbangan gizi jasmani telah ditegaskan dalam al-Qur’an, Surat al-‘A’raf ayat 31: “Kulu wasyrabu wala tusrifu innallah la yuhibbu al-musrifin. Makan dan minumlah tetapi jangan berlebihan sesungguhnya Allah tidak mencintai orang-orang yang berlebihan.”
Dokter Suko, sapaannya, memeranhgkan, untuk menjaga Kesehatan perlu olah raga yang cukup. Setidaknya jalan kaki 1500 langkah setiap hari. Juga istirahat atau tidur berkualitas, setidaknya 6 jam setiap hari.
Berbicara tentang aspek rohani manusia, dr Sukomengutip pendapat Imam al-Ghazali, yang membagi hati manusia kepada qalbun salim dan qalbum saqim. Qalbun salim adalah ruhani sehatt, sedangkan qalbun saqim adalah ruhani yang sakit.
Untuk Kesehatan rohani ini, dr Suko mengatakan, Allah telah memberikan resep yang lengkap:
Pertama, dzikir, sebagaimana Surat Ar-ra’du Ayat 28. Allażīna āmanụ wa taṭma`innu qulụbuhum biżikrillāh, alā biżikrillāhi taṭma`innul-qulụb. Orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. Dengan dzikir hati manusia menjadi tenang. Tanpa dzikir hati manusia menjadi guincang.Kedua, tilawah (membaca) al-Qur’an. “Bacalah al-Qur’an secara kontinyu, minimal 15 menit per hari, niscaya rohani anda akan sehat. Sebaik-baik wirid dalam Islam, adalah tilawah al-Qur’an,” pesannya sambil mengutip fiman Allah dalam Surat al-Isra’ Ayat 81:
“Wa nunazzilu minal-qur`āni mā huwa syifā`uw wa raḥmatul lil-mu`minīna wa lā yazīduẓ-ẓālimīna illā khasārā. Dan Kami turunkan dari al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.”
Tahajud dan Hormon Kortisol
Ketiga, memperbanyak ibadah sunnah. Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya itu menegaskan, dengan memperbanyak ibadah sunnah kita akan memperoleh mahabbah atau kecintaan dari Allah SWT. Sebagimana sabda Nabi SAW dalam sebuah hadits qudsi, “Wa laa yazaalu abdii yataqarrabu ilayya binnawafili hatta uhibbahu” (di antara hamba-hamba-Ku ada yang secara tekun mendekatkan diri kepada-Ku dengan cara memperbanyak ibadah sunnah, sehingga Aku mencintainya).
“Di antaranya adalah dengan memperbanyak shalat tahajud. Dalam dalam penelitian para ahli ditemukan fakta, shalat tahajud menguatkan daya tahan tubuh karena mampu menjaga keseimbangan kadar hormon kortisol dalam tubuh manusia yang jumlahnya terus meningkat pada tengah malam sampai pagi,” terang dr Suko.
Dia menjelaskan, hormon kortisol memiliki peran yang banyak bagi tubuh, terutama dalam mengendalikan metabolisme. “Produksi hormon ini diatur oleh tiga organ sekaligus, yaitu kelenjar pituitari, hipotalamus di otak, dan kelenjar hormonal,” jelasnya.
Apabila kadar hormon kortisol rendah, sambungnya, maka organ tersebut bekerja sama mencukupi kadarnya. Peranan hormon kortisol begitu penting, untuk itu wajib untuk menjaga kadar hormon ini agar tidak kekurangan atau berlebihan.
Hal-hal seperti stres dan aktivitas fisik seperti olahraga dapat memengaruhi kadar hormon kortisol dalam tubuh. “Saat olahraga misalnya, kortisol menjalankan fungsinya sebagai pengatur gula darah agar gula bisa diolah menjadi sumber energi. Dengan begitu, tubuh mampu beradaptasi terhadap kebutuhan energi yang meningkat dan kamu bisa lancar berolahraga,” terang dr Suko.
Hormon kortisol yang tak terkendali akan meningkatkan tekanan darah serta kadar glukosa darah, yang kemudian memicu diabetes. Dia menjelsakan, kondisi seseorang yang mengalami kelebihan hormon kortisol di tubuhnya dalam dunia medis disebut sebagai sindrom cushing.
Banyak Bersedekah
Dokter Suko memjelsakna, aspek ketiga dari hidup manusia adalah aspek sosial. Resep untuk menyehatkan aspek sosial kita adalah dengan cara banyak bersedekah.
“Sudah menjadi janji Allah SWT, dalam kitab suci-Nya, bahwa sedekah manusia akan dikembalikan dalam jumlah yang lebih banyak, bahkan dalam jumlah yang manusia tidak menduganya,” katanya.
Sedekah, lanjutnya, salah satu hal yang menjadikan manusia memperoleh derajat sosial yang amat tinggi. Dalam al-Qur’an, derajat tersebut dinamakan khair al-bariyyah.
“Dengan menjaga keseimbangan jasmani, rohani, dan sosial, maka kita bisa bermuhammadiyah ikhlas, gembira, dan bahagia. Demikian pula hidup kita akan bertambah berkah,” ujarnya.
Dalam kesempatan Tabligh Akbar ini Sukadiono mengapresiasi pembangunan Gedung Dakwah PCIM Malaysia. Untuk itu PWM Jatim menyumbangkan dana sebesar Rp 1 miliar. Untuk operasional PCIM disumbang Rp 50 juta rupiah sedangkan panitia Tabligh Akbar mendapat sumbangan Rp 50 juta. (*)