SMP Muhammadiyah 14 Driyorejo Menggelar Kajian Teladan Enterpreneur Rasulullah, liputan kontributor Gresik Elisyah Susanty.
PWMU.CO – SMP Muhammadiyah 14 (Spemia) Driyorejo Gresik, Jawa Timur menggelar Kajian Ahad Pagi dengan tema Teladan Enterpreneur Rasulullah, Ahad (22/1/2023).
Bertempat di Masjid An Nur Spemia, acara yang dimulai pukul 07.00 WIB ini dihadiri Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Driyorejo, guru dan tim multimedia Spemia, calon wali siswa Spemia, perwakilan Aisyiyah Driyorejo, dan guru SD Muhammadiyah Driyorejo (SD Mudri).
Dalam sambutan, Kepala Spemia Muhammad Husen Al Asy’ari SPd berpesan meneladani jiwa enterpreneur perlu dipupuk sejak dini supaya kelak bisa menjadi pengusaha yang sukses berlandaskan Islam seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah.
Dalam materi pengajian, Zainal Arivin ST menjelaskan bisnis merupakan salah satu jalan para pemimpin surga.
“Dalam Surat al-Furqan ayat 20, Dan kami tidak mengutus Rasul-Rasul sebelum-Mu (Muhammad), melainkan mereka pasti memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan kami jadikan sebagian kamu cobaan bagi sebagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Dan adalah Tuhanmu Maha Melihat.”
Ketua Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Driyorejo ini menuturkan apapun bisa dijadikan bisnis dan bisa dari mana saja namun, tetap harus sesuai dan berdasarkan syariat Islam.
“Manusia harus tetap mengingat ada dua tugas utama sebagai manusia yaitu sebagai Abaid dan Khalifah.”
Perjalanan Hidup Rasulullah
Zainal Arivin menjelaskan di usia kurang dari 12 tahun, Rasulullah memulai masa anak-anak dengan menggembala domba. Terbukti bahwa Rasulullah sudah mengenal dunia bisnis sejak kecil. Masuk usia 12-37 tahun bergelut dengan dunia bisnis.
“Di sini beliau belajar cara bertransaksi dan berinteraksi dengan orang lain. Cara bernegosiasi harga dengan santun. Inilah yang membuat banyak pembeli merasa nyaman ketika membeli barang kepada Beliau.”
Hingga akhirnya pundi pundi-pundi keuntungan datang dengan sendirinya. Selama masa 25 tahun inilah Rasulullah menjadi seorang enterpreuner handal. Usia 37-40 tahun masuk masa kontempelasi dan pada usia 40-63 tahun masuk ke dalam masa ke-Rasulan.
“Jika dihitung, maka selama 23 tahun inilah Nabi Muhammad menjadi seorang Rasul.”
Aktivitas utama karir bisnis dan dakwah Rasulullah, dimulai pada usia 12 tahun dengan magang usaha dan dagang, 17 tahun, usaha mandiri sebagai manager atau agen perdagangan regional, 25 tahun menjadi business owner dan aliansi dengan investor.
“Usia 37 tahun, peduli dengan masalah akhlak, sosial, dan ekonomi masyarakat, 40 tahun berdakwah meluruskan tata cara dan moralitas bisnis umat. Pada usia 53 tahun membangun pasar di samping masjid. Pada usia 63 tahun memastikan umat Islam tidak merugi di akhirat kelak karena bisnis yang riba, haram, dan tidak bermoral.”
Membutuhkan Proses
Zainal Arivin menyampaikan pada tiap tahapan fase yang telah dilalui Rasulullah, jelas segala sesuatu membutuhkan proses. Makhluk yang paling berbahaya di muka bumi adalah dia yang berperan sebagai Khalifah tapi lupa sebagai hamba (a’bid).
“Mengembangkan bisnis tidak boleh melupakan arti dari sedekah. Bersedekah yang dicontohkan Rasulullah beserta sahabatnya membuat harta mereka tidak akan habis. Bisnis salah satu mayoritas 10 sahabat termulia yang dijamin masuk surga (HR Tirmidzi No. 3680).”
Berikut adalah 10 sahabat Rasulullah yang dimaksud yaitu Abu Bakar Ash Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair Bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqqash, Said bin Zaid, dan Abu Ubaidilah bin Jarrah.
“Masing-masing sahabat memiliki bisnis dan mereka tetap bersedekah dengan cara mereka sendiri.”
Sebaik-baiknya harta, tekannya, adalah harta yang dimiliki oleh hamba yang shaleh (HR Ahmad 4/197). (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.