PWMU.CO– Ilustrasi cinta menjadi topik bahasan Ngaji Reboan disampaikan oleh Dr Mahsun Djayadi di Masjid Istiqomah Jojoran Surabaya, Rabu (25/1/2022).
Mahsun Djayadi mengutip surat Ali Imron ayat 31
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Katakanlah (hai Muhammad), jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Mahsun menjelaskan, cinta tertinggi adalah cinta kepada Allah swt, berikutnya adalah cinta kepada Rasulullah saw, berikutnya cinta dan hormat kepada kedua orangtua.
”Selebihnya cintailah apa dan siapa saja yang patut dicintai asalkan masih dalam bingkai ajaran agama Islam,” tutur dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya ini.
Lantas dia menjelaskan ilustrasi cinta kepada Allah yang dilakukan oleh sufi wanita Robi’ah al-Adawiyyah berasal dari Bashrah sekitar tahun 100 Hijriyah.
”Robi’ah anak yatim hidup dalam kemiskinan. Dia memasuki dunia tasawuf, dan menemukan metode mencintai yang dikenal dengan nama mahabbah,” katanya.
Robi’ah menyusun syair cintanya
أحِبُكَ حُبَيْنِ حُبَ الهَـوىٰوحُبْــاً لأنَكَ أهْـل لـِذَاك
فأما الذى هُوَ حُبُ الهَوىٰفَشُغْلِى بذِكْرِكَ عَمَنْ سـِواكْ
وامّـا الذى أنْتَ أهلٌ لَهُفَلَسْتُ أرىٰ الكَوْنِ حَتىٰ أراكْ
Aku mencintaimu dua macam cinta
cinta karena nafsu,
cinta karena Engkaulah yang paling layak
cinta karena nafsu
maka aku isi kesibukanku hanya untuk mengingatMu
tiada yang lain selain dirimu
cinta karena Engkau paling layak untuk itu
maka aku tidak akan melihat alam yang terbentang ini sampai aku melihatmu
تَعصي الإِلَهَ وَأَنتَ تُظهِرُ حُبَّهُ
هَذا مَحالٌ في الفِـعَـالِ بَديعُ
لَو كانَ حُبُّكَ صادِقاً لَأَطَعتَهُ
إِنَّ المُحِبَّ لِمَن يُحِبُّ مُطيعُ
Kamu suka maksiat kepada Allah
padahal kamu ngaku cinta kepadaNya
Itu kemustahilan
Jika kamu benar-benar cinta, pastilah kamu taat kepadaNya
Sungguh, seorang pencinta selalu taat kepada yang dicintainya
Erich Fromm, filosuf Jerman, memberi ilustrasi cinta dengan tingkatan cinta. Cinta monyet: Aku mencintaimu karena aku membutuhkanmu. Jika cinta sejati: Aku membutuhkanmu karena aku mencintaimu.
”Jadi cinta berarti berkomitmen pada diri sendiri tanpa jaminan, memberi diri sendiri sepenuhnya dengan harapan bahwa cinta kita akan menghasilkan cinta pada orang yang dicintai,” ujar Mahsun.
Penulis Jahja Sholahuddin Editor Sugeng Purwanto