
Juara Tahfidh, Begini Rahasia Pola Asuh Siswa SD Mugeb Ini; Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Sayyidah Nuriyah. Editor Mohammad Nurfatoni.
PWMU.CO – Bulan Desember 2022 menjadi bulan spesial bagi pasangan Any Winande dan Mahmuddin Rasyid. Pasalnya, buah hati mereka Alzitta Rahma Aini Qulbi—yang kini duduk di kelas II SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb) Gresik—sukses meraih dua prestasi berturut-turut.
Yakni juara II Tahfidh al-Quran kategori SD kelas I-III dalam ajang Student Competition 2022 tingkat kabupaten pada 18 Desember 2022. Kemudian, pada 23 Desember 2022, anak yang biasa disapa Alzitta ini meraih juara I hafalan surat pendek kategori SD kelas I-III di ajang Festival Anak Gemilang ‘Road to 5th Anniversary’ se-Surabaya.
Namun ternyata ada hal yang lebih membahagiakan sang bunda. Yakni Alzitta tidak grogi tampil bercerita di depan teman-temannya saat mengikuti ektrakurikuler Junior Public Speaking, Jumat (27/1/2023). Ektrakurikuler ini berlangsung setiap Kamis di bawah pembinaan Kak Rahma.
Hal ini terungkap ketika kabar bahagia ini sampai kepada Kepala SD Mugeb Mochammad Nor Qomari SSi. Usai Any Winande berbagi kebahagiaannya, Ari–sapaan akrab sang kepala sekolah–meminta izin untuk ikut berbagi kebahagiaan lebih luas dengan menulisnya di berita sekolah.
Menurut Ari, proses perjuangan Alzitta bersama orangtuanya keren. Ari yakin kisah ini bisa menginspirasi yang lain. “Meskipun wanita karir, beliau selalu berusaha keras mendampingi pengasuhan ananda Alzitta,” ujarnya kepada PWMU.CO, Ahad (29/1/2023).
Cerita Alzitta
Kabar bahagia itu dimulai ketika Any Winande melancarkan kebiasaannya setiap malam. Yakni selalu menanyakan aktivitas anak-anaknya sepanjang hari itu. Maka, pada Kamis (26/1/2023) malam, Alzitta menceritakan kepadanya.
“Ma, tadi aku pas ekskul (Junior Public Speaking) disuruh baca tulisan tentang pop it. Aku baca dengan suara keras,” ujar Any menirukan cerita anaknya.
Sebelum melanjutkan cerita Alzitta, Any mengungkap, semester lalu Alzitta mengikuti ekstrakurikuler tari. “Namun saya lihat tidak ada perkembangan. Kurang pas kelihatannya. Saya ganti semester ini ke public speaking,” terangnya.
Dia lantas menyambung cerita Alzitta kepadanya. Saat mau pulang, sang pembina bertanya, “Alzitta saat ditunjuk ke depan tadi dredeg tidak?”
Alzitta menjawab, “Saya sudah sering ikut lomba mengaji ustadzah. Awalnya dredeg dan ketika di panggung hilang semua hafalanku, lupa, dan aku kalah.”
“Tapi mamaku selalu bilang, kamu bisa dan kamu mampu, ayo di coba! Aku terus diikutkan lomba dan karena keseringan, aku sudah sangat berani tampil. Aku juga sudah bisa meraih juara I atau II,” imbuh Alzitta.
Alzitta juga menceritakan dia mendapat hadiah kue dari gurunya. Mendengar cerita sang anak, Any sangat bersyukur. “Dampak yang sangat luar biasa, Tadz. Alzitta tidak grogi saat tampil!” tegas Any. “Dia jadi sangat percaya diri!” imbuhnya.
Kemudian, Any menekankan, “Ini perkataan anak. Tentu dia yang merasakan sendiri manfaatnya. Apa yang di ulang-ulang dan tidak berputus asa akan membuahkan hasil yang baik.”

Dukungan Guru
Any mengakui, ketika Alzitta bercerita seperti itu, awalnya dia kaget. “Kok berani dia bercerita panjang ke ustadzahnya?” batinnya. Akhirnya, malam itu juga Any langsung menanggapi, “Alzitta hebat bisa bicara di depan kelas di depan teman-teman!” Dari sinilah dia menilai pilihan ikut ekskul public speaking sudah tepat.
Dia lantas berterima kasih kepada Syaiful Rizal SPdI yang selalu mendorong Alzitta ikut lomba. “Ustadz Rizal sering memberikan kesempatan Alzitta untuk hafalan dengan suara keras di depan teman-temannya,” terangnya.
“Saya sangat beruntung Alzitta mendapatkan pembinaan dari beliau. Yang sering support untuk mengikuti lomba juga beliau,” imbuh Any.
Secara terpisah, PWMU.CO mengonfirmasi Syaiful Rizal SPdI, guru al-Quran SD Mugeb. “Alhamdulillah, mengajari Alzitta mudah karena anaknya memang punya modal dasar suara, ghoya (cengkok), optimis, dan siap menerima tantangan saya,” ungkap Rizal, sapaannya.
Menurutnya, Alzitta juga sangat cepat ketika menghafal ayat suci al-Quran. “Punya potensi untuk prestasi di Musabaqah Hifzhul Quran dan Musabaqah Tilawatil Quran,” tambahnya.
Pola Asuh
Any mengungkap, Alzitta memang sering ikut lomba tartil dan tahfidh. Di samping itu, dia melihat Alzitta sangat bahagia ketika mendapat apresiasi dari guru pembina public speaking.
“Insyaallah ini akan semakin mendukung keterampilan berdiri di panggung, berhadapan dengan orang banyak. Siapa tahu nambah lagi bisa jadi penceramah kecil,” ungkapnya.
Kini Any juga antusias mengikutkan Alzitta kursus online di Khutam. “Biar belajar agama lebih banyak lagi,” ungkapnya. Alzitta sekarang kursus tahfidh dan adab secara online dengan anak-anak dari seluruh Indonesia. “Insyaallah akan menunjang Alzitta jika dia ingin menekuni bidang agama,” tuturnya.
Menurutnya, ini tak lepas dari disiplin tingkat tinggi yang keluarganya terapkan. Jam belajar dan aktivitas lainnya harus terjadwal. Kalau tidak, kata Any, anak bisa lepas kontrol. “Walau Alzitta sering diingatkan berkali-kali, jika orangtua mau dan peduli, pasti anak akan luluh,” terangnya.
Dia juga menyadari Alzitta lebih berani berdebat jika ada hal yang tidak sesuai dengan apa yang ada dalam pikirannya. “Butuh pendekatan khusus. Saya harus lebih sabar dan lebih sering melakukan pendampingan. Apresiasi seperti ini juga sangat diperlukan,” pungkasnya. (*)
Discussion about this post