Umi Pipik: Anak Hebat di Belakangnya Ada Orangtua Hebat; liputan Riska Oktaviana Kontributor PWMU.CO Surabaya.
PWMU.CO – Pipik Dian Irawati, atau yang akrab dipanggil Umi Pipik, berbagi pengalaman dalam mendidik dan membersamai buah hati dalam sharing session Seminar Orangtua Kreatif 2023, Sabtu (28/1/2023).
Acara yang diselenggarakan Komite Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Baratajaya Surabaya di Gedung Nusantara I Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (Stiesia) Surabaya ini diikuti wali murid, guru, dan karyawan Sekolah Kreatif SDM 16 Surabaya.
Di awal berbagi pengalamanya mendidik anak, Umi Pipik mengatakan, sudah pasti kalau ada anak yang hebat pasti ada orangtua yang hebat di belakangnya. “Karena peran kedua orangtua ini penting bukan cuma seorang ibu saja, tapi peran seorang ayah juga penting dalam ikut andil mendidik anak-anak,” katanya.
Kalau kita bicara pendidikan anak-anak, lanjut dia, pendidikan yang sesuai dengan ajaran Rasulullah sudah pasti itu yang paling utama kita kuatkan tauhid anak-anak dulu.
“Kenalkan Allah kepada anak-anak kita, ini yang paling penting. Anak harus tahu bahwa dirinya, orangtuanya itu milik Allah. Bahkan dia hanya sebatas titipan atau amanah. Namanya sebuah amanah berarti harus dijaga dengan baik,” ujarnya.
Ia menambahkan, dalam satu rumah ada banyak kepala, untuk menyatukan satu kepala ini susah. “Tapi bagaimana Rasulullah Saw mengajarkan didiklah anakmu sesuai dengan jamannya jangan sesuai jamanmu,” ucapnya.
Orangtua Jangan Egois
Sebagai orangtua, lanjut dia, kita kadang terlalu memaksakan diri dengan egoisme, meminta anak untuk menjadi ini dan harus jadi ini. “Seperti orangtua kita dulu meminta anaknya harus ini itu. Dulu kita diatur. Nah, sekarang kita sudah tidak bisa mengatur anak,” katanya.
Istri almarhum Ustadz Jefri Al Buchory itu menjelaskan, zaman kita sudah beda jangan disamakan. “Kita jadi orangtua, kata Rasul, ajaran yang Rasulullah ajarkan untuk mendidik anak-anak kita yang pertama kuatkan tauhidnya. Bahwa dirinya punya Allah yang diamanahi sebagai anak yang mempunyai orang tua yang harus dia muliakan, ditaati, dan berbakti pada keduanya supaya menjadi pribadi yang kuat,” ujarnya.
Selanjutnya, Umi Pipik mengajak untuk melihat nasihat Lukmanul Hakim. “Lukmanul Hakim bukan nabi, tapi nasihatnya diabadikan di Surat Lukman ayat 13 yang artinya ‘Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar’,” tuturnya.
Jadi lanjutnya, mulai anak masih kecil ajarkan anak-anak tentang agama. “Kalau diajarkan berarti anak-anak akan mempunyai kebiasaan. Untuk urusan akhirat jangan pakai kata kasihan. Dari kecil kita tanamkan kebiasaan baik. Contohnya saat shalat Subuh kita bangunin anak-anak kita, karena memori umur segitu itu mudah mengingat. Dia akan menginggat kebiasaan yang diajarkan orang tuanya sejak kecil,” tutupnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni