Berpulang, Tokoh Muhammadiyah Jatim Prof Imam Muchlas; Penulis Afifun Nidlom, Sekretaris Majelis Tabligh PWM Jatim 2015-2022.
PWMU.CO – Tokoh Muhammadiyah Jawa Timur Prof Dr Imam Muchlas MA menghembuskan nafas terakhir menghadap Rabbnya, Kamis (9/2/2023) pukul 08.00 WIB. Almarhum meninggal dunia di rumah duka di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 43 Taman Jenggala, Sidoarjo.
Dia sempat beberapa pekan dirawat di RSUD Bangkalan, karena menantunya seorang dokter yang berdinas di sana.
Pria kelahiran Tempurejo, Ngawi, Jawa Timur ini, menurut penuturannya pada saya, lahir di tahun 1933. Namun di dokumen KTP dan ijazah tertulis tahun 1935.
Imam Muchlas meninggalkan seorang istri, Nur Syamsidar dan 8 anak dari pernikahannya dengan istri pertama, Sri Kustinah, yang wafat tahun 2000. Yaitu; Hudiya Agung; Itqon Marsudi; Sofiyah; Ava Anis; Arif Wisaksono, Yusro Suaidi; Ahyar Syauqi dan Izza Anshori. Mbah Imam, begitu saya memanggilnya, termasuk sukses mengantarkan pendidikan putra-putrinya hingga jenjang sarjana, bahkan ada sampai doktoral.
Getol Digitalisasi Turats
Saya lumayan dekat dengan almarhum. Selain karena Mbah Imam adalah anggota Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur periode 2000-2005 juga karena beliau getol melakukan digitalisasi turats, kitab-kitab tafsir, dan hadits. Saat beliau giat melakukan digitalisasi kitab-kitab turats itu, maka kitab-kitab yang beliau miliki semuanya dihibahkan, sebagiannya ke Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Di usianya yang sudah 70-an masih meminta saya untuk mengajari cara mengoperasikan aplikasi handphoneAndroid. Saat laptopnya ada masalah pada programnya, Mbah Imam selalu menghubungi saya untuk memperbaiki.
Beliau bercerita, ketiga anaknya adalah programmer komputer, namun di saat laptopnya bermasalah tidak ada yang mampu memulihkannya. Sebab programnya berbasis bahasa Arab.
Kehidupan Mbah Imam sangat bersahaja. Rumah yang ditempatinya terbilang sederhana. Aktivitasnya banyak dibaktikan untuk jalan dakwah. Selain sebagai dosen dan guru besar IAIN Sunan Ampel Surabaya, beliau pengampu kolom Tafsir Tematik pada majalah Mimbar milik Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur.
Mbah Imam juga aktif di Persyarikatan Muhammadiyah sampai menjadi Wakil Ketua PWM Jawa Timur. Juga tercatat sebagai salah seorang yang menginisiasi berdirinya Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Semoga seluruh amal ibadah beliau menjadikannya memperoleh kedudukan yang terbaik di sisi Allah SWT. Amin. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni