PWMU.CO– Film indie karya siswa kelas 9 SMP Musasi (SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo) diumumkan para juara terbaik di acara Musasi Got Talent diselenggarakan di Auditorium Smamda Sidoarjo, Sabtu (4/2/2023).
Penilaian film dilakukan saat diputar di Cinepolis Lippo Plaza Sidoarjo, Kamis (2/2/2023) lalu. Penayangan film indie ini ditonton 286 keluarga besar SMP Musasi. Terdiri kepala sekolah, guru-guru yang menjadi panitia film indie, pengamat pendidikan sebagai tamu undangan, seluruh wali kelas dan siswa-siswi kelas 9.
Faizal Ammari Mangkoe SPd, Koordinator Outdoor Learning Activity (OLA) Indie menjelaskan, penayangan ini merupakan puncak acara dari lomba sejak September 2022 lalu dari kegiatan Festival Indie Musasi.
”Dimulai sosialisasi di tiap kelas oleh fasilitator, penyusunan script, dan pengambilan scene. Durasi film 10-15 menit. Lalu editing tidak perlu menggunakan efek yang berlebihan. Diutamakan alur cerita jelas, bisa dipahami, dan penonton menikmati ,” katanya.
Dia menuturkan, Januari, pihak sekolah membantu siswa mengajukan karya film indie itu ke production house. Hasilnya siswa diminta merevisi beberapa bagian untuk memenuhi standar.
”Revisi itu mulai lulus sensor, memperbaiki poster, hingga resolusi film. Kekurangan film karya siswa ini pada editing, resolusi, dan audio kurang standar,” ujarnya.
Ada sembilan film produksi siswa-siswi. Judulnya Exit, Who’s the Impostor?, Behind of Friendship, Story of Little Pianist, Just Because, Jagratara, Dekap Lelap, Detraction dan Loveless.
Mayoritas penonton mengatakan film Who’s the Impostor, Loveless, dan Dekap Lelap paling menarik alur cerita dan kualitas gambarnya.
Sabtu (4/2/2023), pengumuman pemenang bersamaan dengan pembukaan
Juara film indie terbaik
Juara 1 Loveless karya 9I
Juara 2 Story of Little Pianist karya 9D
Juara 3 Dekap Lelap karya 9G
Special Award 1 Behind of Friendship karya 9C
Special Award 2 Who’s the Impostor karya 9B
Special Award 3 Jagratara karya 9F
Special Award 4 Just Because 9E
Special Award 5 Detraction karya 9H
Special Award 6 Exit karya 9A
Pemeran Terbaik diberikan kepada 9G
Skenario Terbaik diberikan kepada 9I
Poster Terbaik diberikan kepada 9D
Editor Terbaik diberikan kepada 9C
Sutradara Terbaik diberikan kepada 9A
Kameramen Terbaik diberikan kepada 9B
Komentar
Fajar Kurniawan, sutradara film Loveless karya 9I mengungkapkan rasa senangnya meraih juara 1. ”Allhamdulillah bahagia rasanya bisa menang , karena usaha saya dan teman-teman terbayarkan dengan hasil yang baik,” katanya.
Dia menyampaikan, saat produksi harus bijak membagi waktu dengan kegiatan sekolah lainnya. Kegiatan sekolah saat itu padat sekali. Ia dan teman-temannya mengusahakan agar film selesai sesuai deadline.
Haidar Daffa Fernanda Untoro Putra, kameramen dan editor video Loveless menceritakan perjuangan mengoordinasi teman-teman saat syuting, dan bertukar ide. ”Mengedit sampai larut malam demi hasil yang sempurna menurut mata editor tapi dipahami orang awam,” ujarnya.
Windu Widagdo, SPd Gr MPd, Wakasek Bidang Kurikulum mengatakan, kegiatan OLA ini mengandung tiga kompetensi yaitu Bahasa Indonesia dalam menyajikan cerita, Kompetensi Prakarya dalam seni bermain peran, dan Kompetensi bidang IT dalam pengeditan video.
Windu menjelaskan usaha pihak sekolah mengapresiasi karya siswanya dengan mencari gedung bioskop yang bisa memutarnya. Setelah survei, ternyata Cinepolis Lippo Plaza bisa menayangkan film pendek.
”Tayang di bioskop ternyata ada syaratnya. Pertama, harus ada production house yang menaungi. Kedua, jaminan orisinalitas karya. Ketiga, wajib lulus sensor dari LSF,” katanya.
Dia bangga menyaksikan hasil karya siswa di bioskop. Akahirnya banyak orang yang tahu bahwa siswa Musasi anak-anak yang hebat dan berprestasi.
Dari hasil evaluasi, Windu mengatakan, lomba film indie tahun depan memastikan pemerataan alat dan mengoptimalkan skill editing.
Penulis Farah Az Zahra Asmara Editor Sugeng Purwanto