Familiy Kit Muhammadiyah Tiba di Turkiye, Tim Medis Darurat Akan Dilepas Menko PMK, liputan kontributor PWMU.CO Kabupaten Situbondo Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.
PWMU.CO – Gempa berkekuatan 7,8 M yang mengguncang Turkiye dan sekitarnya, Senin (6/2/2023) yang mengakibatkan ribuan korban jiwa dan terluka parah mendapat perhatian serius dari Muhammadiyah.
Lazismu dan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) berkolaborasi untuk memberikan dukungan dan bantuan kepada penyintas gempa Turkiye. Lazismu sudah mengirimkan bantuan tahap pertama pada Jumat (10/2/2023). MDMC juga telah siap mengirimkan tim Emergency Medical Team (EMT) Muhammadiyah.
Kepada PWMU.CO Direktur Pendayagunaan dan Pendistribusian Lazismu Pusat Upik Rahmawati menyampaikan bantuan Muhammadiyah tahap awal telah dikirimkan melalui Lazismu kepada Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Turkiye.
“Bantuan yang diberikan berupa familiy kit dan paket sembako. Bantuan disesuaikan dengan keadaan di Turkiye mengingat kondisi musim dingin yang sedang mencapai puncaknya. Tim relawan juga mendapatkan dukungan dari Lazismu,” ujarnya.
“Alhamdulillaah Lazismu PP Muhammadiyah telah mengirimkan dana yang akan diperuntukkan untuk family kit. Kita juga memberikan bantuan operasional tim atau relawan yang bertugas di sana,” terang Upik.
Untuk paket familiy kit, lanjutnya, di dalamnya ada kaos kaki, sarung tangan, baju tebal, celana, pakaian dalam, pembalut, sepatu bot, kerudung, sikat gigi, paket sembako dan yang lainnya lain. Jadi kita menyediakan Family Kit dan paket sembako.
“Muhammadiyah juga diminta oleh Pemerintah RI berkontribusi untuk mengirimkan tenaga medis melalui EMT. Kita mengirimkan EMT International Muhammadiyah yang didukung oleh Lazismu untuk berangkat ke Turkiye” jelasnya.
Verifikasi WHO
Sementara itu Wakil Sekretaris MDMC PP Muhammadiyah M. Abdoel Malik mengungkapkan sejak Rabu (8/2/2023) semua anggota tim EMT sudah berkumpul di Jakarta dan siap diberangkatkan ke Turkiye.
“Logistik EMT yang beratnya sekitar 5 ton juga sudah dikirimkan dari Yogyakarta dan sudah siap di Jakarta hari itu juga. Jadi ada tenda, genset dan semua peralatan untuk dukungan operasional pelayanan kesehatan. Termasuk Rendangmu untuk kebutuhan tim juga sudah disiapkan oleh teman-teman Lazismu,” ungkap pria yang juga tergabung di tim EMT ini.
Logistik obat-obatan, sambungnya, kami belanja di Jakarta. Ideal dalam pemberangkatan tim medis bahwa obat-obatan itu disiapkan agar tempat atau daerah atau negara yang dituju tidak dibebani lagi.
“Kita tidak tahu apakah di Turkiye saat kami tiba bahan obat-obatan dan peralatan ada atau tidak. Dukungan logistik harus kami siapkan untuk operasional 14 hari penuh di Turki. Bisa totalnya 18 hari kalau dihitung dengan perjalanan pulang pergi Indonesia Turkiye,” paparnya.
Malik—sapaan akrabnya—menjelaskan, kita juga akan menotifikasi ke Organisasi Kesehatan Sedunia WHO bahwa tim kesehatan Indonesia berangkat ke sana. Dimana diantaranya adalah tim EMT International Muhammadiyah yang sedang diverifikasi oleh WHO.
“Semoga keberangkatan tim EMT ini ke Turkiye memperkuat kemungkinan kita diloloskan dan disahkan sebagaimana layaknya tim internasional untuk kemanapun oleh WHO kepada Muhammadiyah. Semoga tahun ini kita bisa mendapatkan hadiah itu,” ungkapnya.
Dihubungi PWMU.CO Sabtu (11/2/2023), Divisi Media dan Dokumentasi EMT International Muhammadiyah Indra Fery mengungkapkan tim EMT masih menunggu jadwal keberangkatan dari Pemerintah RI.
“Insyaallah hari ini, Sabtu (11/2/2023) tim EMT Muhammadiyah akan secara seremonial dilepas oleh Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Prof Muhadjir Effendy. Jadwal kepastian berangkat ke Turkiye mohon menunggu kabar selanjutnya,” ujarnya. (*)