Di Balik Liputan Musyda Kota Pasuruan yang Sat-Set oleh Dadang Prabowo, Koordinator Liputan.
PWMU.CO– Gelaran Musyawarah Daerah (Musyda) ke-8 Muhammadiyah dan Aisyiyah Kota Pasuruan telah usai. Setidaknya ada dua hal yang dihasilkan dari Musyda yang diadakan di Hotel BJ Perdana, Ahad (5/2/23).
Pertama, rekomendasi Program Kerja Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA). Kedua terpilihnya anggota PDM dan PDA periode 2022-2027.
Abu Nasir terpilih kembali menakhodai PDM bersama delapan anggota pimpinan lainnya. Sedangkan Ketua PDA terpilih Emilis Setyowati.
Terbaru Musyda ini punya tim liputan kontributor PWMU.CO. Apa saja yang terjadi di acara itu menjadi berita yang ditayangkan hari itu juga secara lengkap. Bahkan ada yang viral dibaca ribuan orang.
Dua pekan sebelum pelaksanaan Musyda, panitia membagikan susunan acara beserta petugas yang bertanggung jawab. Rundown acara itu yang kami pakai jadi bahan liputan.
Lantas siapa saja yang meliput Musyda dengan sekian banyak acara. Hanya ada Rozaqul Hasan, kolega di SPEAM (Sekolah Pesantren Entrepreneur Al-Maun Muhammadiyah) yang selama ini lumayan sering mengirim berita ke PWMU.CO.
Membentuk Tim
Senin (31/1/23), Pemimpin Redaksi PWMU.CO, M. Nurfatoni menelepon. Dia berpesan supaya liputan Musyda Kota Pasuruan bisa terbit hari itu juga. Tidak menunggu hari esok.
Dia menyarankan mengajak kontributor baru yang sudah mengikuti pelatihan jurnalistik bersama Sugeng Purwanto, editor PWMU. Ajak yang pernah mengirim berita. Kemudian bentuk grup liputan Musyda sebagai tempat mengirim tulisan dan foto.
Esoknya saya tawarkan relawan peliput Musyda ke grup pelatihan jurnalistik. Hanya dua orang yang merespon. Indriyati Catur Rini dan Nur Aini. Guru SMA Muhamadiyah 1.
Lantas saya cari nama peserta yang beritanya sudah dimuat. Dapat dua nama lagi: Bakhtiarin Perihatin Bakhri dan Heriyati. Dengan enam kontributor ini saya rasa cukup sebagai tim liputan Musyda.
Ketua PDM Abu Nasir mengapresiasi terbentuknya tim jurnalis peliput Musyda. Dia menyediakan kantor PDM untuk rapat. Lima hari sebelum Musyda berlangsung, Abu Nasir memberi arahan kepada para jurnalis. Dia juga menawarkan fasilitas apa yang dibutuhkan untuk memudahkan peliputan.
Dua hari sebelum acara, kami berbagi tugas meliput. Kontributor baru mendapat tiga sampai empat liputan.
Pembagian Tugas Liputan
Sesudah grup WA terbentuk, kami intens berkoordinasi supaya berita Musyda tersaji dengan cepat dan lengkap. Data-data pendukung berita, seperti biodata calon, dan wawancara kepada beberapa narasumber bisa ditulis sebelum Musyda.
Peralatan yang dipakai liputan disiapkan sehari sebelumnya. Jangan sampai baterai HP drop di saat meliput berita. Apalagi, malam hari sebelum acara hujan turun dengan derasnya disertai dengan pemadaman listrik beberapa saat.
Ketika Musyda berlangsung, tim sepakat datang lebih awal. Ada liputan menarik pagi itu di depan hotel. Bakso Lazismu, barongsai, dan barisan Tapak Suci. Untuk foto semua sepakat memotret peristiwa apa pun dengan angle yang baik. Dengan begitu, editor bisa memilih foto yang bagus untuk ilustrasi berita.
Apalagi kontributor yang pertama kali terjun liputan merasa canggung memotret para pejabat dari jarak dekat. Pejabat yang hadir seperti wali kota, ketua DPRD, dan ketua PWM Jatim.
Pagi itu berita perdana bakso 1000 porsi dan barongsai langsung tayang. Kontributor bergembira ria beritanya langsung muat. Semangat pun makin menyala. Ganti liputan acara pembukaan di aula. Pembukaan berjalan sukses.
Berita paduan suara langsung tayang. Disusul berita sambutan Ketua PDM Abu Nasir, Ketua PWM Sukadiono, dan Wali Kota Saifullah Yusuf yang semuanya viral.
Malah berita peserta Musyda menyanyi Mars NU Ya Lal Wathon dipimpin Ketua PDM Abu Nasir langsung viral seribu viewer lebih.
Berikutnya acara terbagi dua: di aula hotel untuk Musyda PDM. Ruang sebelahnya untuk PDA. Kontributor yang bertugas segera menuju arena.
Pengumuman calon tetap anggota PDM hingga pemilihan evoting yang cepat, bisa langsung rilis. Begitu juga hasil rapat 9 formatur yang memilih ketua PDM dan PDA segera tayang saat itu juga.
Meskipun sebelumnya kontributor bingung ketika editor minta foto close up ketua terpilih Abu Nasir. Karena acara selesai tim kontributor sudah meninggalkan lokasi.
Saya menelepon Ketua PDM Abu Nasir supaya ada panitia memotret dirinya untuk ilustrasi berita. Pak Abu Nasir bilang sudah di rumah dan ganti baju. Tak kehilangan akal lantas dia meminta istrinya mengambil foto setelah memakai lagi baju batik Musyda. Dengan begitu liputan berita ketua PDM terpilih lengkap beserta fotonya.
Banjir Pujian
Malam habis Isya, Pak Abu Nasir mengundang tim liputan makan malam di Cafe Tengah. Dia memuji kerja kontributor yang cepat menulis berita. Semua acara tak luput dari liputan. Menarik semua.
Beberapa orang juga memberikan pujian. Sekretaris PDM Nur Yasin bilang,”Cek cepete berita PWMU iki.” Katanya, berita Musyda cepat sekali tayang di PWMU.CO beberapa menit saat acara berlangsung.
Co-editor PWMU.CO Sugiran juga memberikan apresiasi: ”Luar biasa liputan Musyda, sat-set sat-set,” tulisnya di Whatsapp.
Pemred PWMU.CO Nur Fatoni juga menulis pesan : Terima kasih kontributor Kota Pasuruan. Kerja tim sat-set sat-set. Berita cepat dan lengkap sampai editor kuwalahan.
”Semoga Allah mengganjar dengan ajrun yang berlipat ganda. Semoga tim tetap kompak dan berlanjut, aamiin,” sambungnya.
Kesan Kontributor
Kontributor baru dari Kota Pasuruan mengungkapkan kesan setelah meliput acara. Ririn, sapaan Bakhtiarin Perihatin Bakhri menyampaikan, meliput acara Musyda kemarin pengalaman yang berharga buatnya. Tim yang solid memudahkan kami menyusun berita.
”Kami sangat senang bisa berkontribusi di Muhammadiyah dan Aisyiyah khususnya di Kota Pasuruan melalui liputan kami,” ujarnya.
Nur Aini menyampaikan, ini pengalaman pertamanya mengikuti liputan Musyda. Banyak pengalaman yang dia dapatkan. Mulai dari menggali berita dan mencari angle berita yang menarik.
”Saya perlu banyak menghadiri acara-acara seperti ini lagi di masa depan dan mengeksplore berita lebih banyak lagi,” ungkapnya.
Indri, sapaan Indriyati Catur Rini menyampaikan, merasa bangga dan bahagia sebagai kontributor pemula yang sudah diikutsertakan meliput Musyda.
Pengalaman meliput berita di Musyda, imbuhnya, membuatnya harus siap dan sigap. Baik dalam mengambil gambar maupun memberikan respon berita.
”Semoga pengalaman kemarin, membuat kami menjadi lebih teliti. Memaparkan informasi secara detail, dan menarik memberikan suguhan berita yang aktual dan sesuai fakta,” tuturnya.
Penulis Dadang Prabowo Editor Sugeng Purwanto