Siswa Berlian School Praktik Ecoprint di Mug dan Kain; Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Novia Qurrati A’yunina.
PWMU.CO – Siswa kelas IV SD Muhammadiyah 2 GKB (Berlian School) Gresik belajar membuat ecoprint di mug dan kain bersama Suana Ridlotin SPd, Guru SMK Muhammadiyah 1 Gresik, pada program Guest Teacher di aula, Jumat (10/2/2023).
Guest Teacher ini bertema ‘Collaboration of Nature, Culture, and Art’. Sebelum materi dimulai, Wakil Kepala Sekolah Farikha SPd menyampaikan, “Seseorang jika hidup dengan iman akan menjadi terarah, dengan ilmu hidup akan lebih baik, dan dengan seni hidup kita akan lebih berwarna. Ecoprint adalah salah satu jenis seni.”
Farikha kemudian mengenalkan seputar ecoprint dengan memberikan contoh hasil karya ecoprint pada baju yang dikenakan pemateri. Penjelasannya disambung Suana, sapaan akrab pemateri. Suana menerangkan pengertian ecoprint dan dua macam teknik pembuatan ecoprint yakni teknik pounding (ketuk) dan teknik steam (kukus).
Dia menjelaskan, daun jati ialah daun yang banyak digunakan dan paling terkenal untuk ecoprint. “Daun jati juga menjadi daun primadonanya dunia eco print,” tambahnya.
Dalam kesempatan ini, siswa akan membuat ecoprint pada mug (cangkir) dan kain. “Untuk ecoprint mug kita akan menggunakan teknik steam atau kukus. Mug yang digunakan setidaknya bewarna putih agar warna dari daun dapat tertransfer dengan baik pada mug,” jelasnya.
Suana menjelaskan dengan detail terkait alat, bahan, dan langkah kerja pembuatan ecoprint pada mug. Kemudian para siswa IV lanjut praktik langsung secara berkelompok dengan alat dan bahan yang telah disiapkan. Mereka antusias dan saling membantu.
Di tengah praktik, salah satu siswa kelas IV Erlangga Naufal Herdianto bergumam, “Ustadzah, ternyata batang dan daun jati bisa menghasilkan warna merah, ya! Ini terlihat dari gelas yang putih terdapat bekas berwarna merah dari daun jati yang ditempel tadi.”
Setelah praktik, gelas dikukus selama satu jam. Sembari menunggu kukusan gelas, siswa diajak praktik yang kedua yakni ecoprint pada kain.
Siswa telah menyiapkan berbagai macam daun dan bunga untuk membuatnya.
“Dalam praktik yang kedua ini kita akan menggunakan palu untuk menempelkan warna daun dan bunga pada kain. Untuk selanjutnya kain akan direndam dengan tawas,” tuturnya.
Praktik kedua ini meninggalkan kesan tersendiri pada Siena Fauziah Ghasani IV Farabi. Dia mengatakan, “Ustadzah, ini pertama kalinya saya memegang palu, praktiknya seru ustadzah!” (*)
Editor Mohammad Nurfatoni/SN