Majelis Dikdasmen Lamongan Mengadakan Penguatan Pengelolaan Kelas Berbasis Literasi

Pembukaan kegiatan penguatan pembelajaran literasi Majelis Dikdasmen Lamongan, Ahad (12/2/23) (Aris Syahroni/PWMU.CO)

Majelis Dikdasmen Lamongan Mengadakan Penguatan Pengelolaan Kelas Berbasis Literasi, liputan kontributor PWMU.CO Lamongan Aris Syahroni

PWMU.CO – Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan, menyelenggarakan kegiatan Penguatan Pengelolaan Kelas Berbasis Literasi di Aula MIM 04 Blimbing, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Ahad (12/2/23).

Sekretaris Majelis Dikdasmen Lamongan Drs M Said MPd menyampaikan, kegiatan ini diikuti oleh 122 guru kelas bawah dari SD/MI Muhammadiyah se-Kabupaten Lamongan. Tujuannya: penguatan pembelajaran berbasis literasi di sekolah/madrasah tingkat SD/MI di Lamongan.

“Kegiatan hari ini, merupakan tindak lanjut dari kegiatan Trainer of Trainer (ToT) literasi mandiri yang telah dilaksanakan pada bulan September dan Oktober tahun lalu.”

Selain itu, lanjutnya, kegiatan hari ini sebagai upaya kami dari Majelis Dikdasmen agar guru terfasilitasi untuk mengelola pembelajaran berbasis literasi meningkat, dengan saling berkolaborasi dan berbagi praktik baik, dengan guru dari sekolah dan madrasah lain yang ada di Lamongan.

Peserta antusias mendengarkan materi penguatan pembelajaran literasi dikdasmen Lamongan, Ahad (12/2/23) (Aris Syahroni/ PWMU.CO)

Pembelajaran Literasi

Sementara itu, pemateri Drs Luthfi MPd menyampaikan ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar pembelajaran literasi ini. “Kita tahu untuk membentuk peserta didik yang literat kita akan mengalami kendala dan kesulitan-kesulitan. Untuk itu, kita perlu langkah strategis agar pembelajaran berbasis literasi ini berjalan dengan baik dan akan semakin baik ke depannya,” ujarnya.

Pertama, kerja sama yang baik, antara guru, kepala sekolah atau madrasah, dan wali siswa.  Jika kerja sama ini terjalin dengan baik, tanggung jawab guru menjadi berkurang. Misalnya kepala sekolah atau madrasah dapat mengambil peran melalui kebijakan serta penganggaran untuk meningkatkan kemampuan literasi.

Sementara wali siswa dapat membantu meneruskan praktik baik yang dilakukan siswa disekolah untuk tetap dilakukan siswa ketika di rumah. Kedua, guru menerapkan pembelajaran efektif, salah satu cirinya adalah siswa mengalami secara langsung terkait pengetahuan yang sedang dipelajari.

“Di mana pembelajaran ini dimulai dari anak-anak disajikan fakta terkait materi, kemudian anak diarahkan memahami konsep, dan kemudian siswa mampu memproses atau mengambil keputusan sesuai dengan prosedur yang sesuai dengan konsep pengetahuan, sehingga nantinya anak bisa mencapai kepada tingkat berpikir secara metakognisi.”

Ketiga, kolaborasi antar guru. Sangat perlu guru-guru berkumpul dengan guru yang lain. Ketika berkumpul, guru bisa sharing terkait permasalahan dalam pembelajaran untuk menemukan solusi sehingga proses pembelajaran bisa lebih baik. Untuk saat ini, berkumpul tidak harus secara tatap muka bisa juga melalu WA grup.

Selain penguatan, sambungnya, pada kegiatan ini juga dilaksanakan sosialisasi terkait pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap ruang kelas dan pembelajaran ke sekolah atau madrasah peserta. Kegiatan monev akan dilakukan Fasda, Korda, Majelis Dikdasmen baik cabang maupun daerah. Kegiatan monev direncanakan mulai pekan keempat bulan Februari dan pekan per tama bulan Maret. (*)

Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.

Exit mobile version