Elegan, Studio SDMM dan Ruang Podcast yang Baru Diresmikan; Liputan Zaki Abdul Wahid, Kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – SD Muhammadiyah Manyar (SDMM), Gresik, Jawa Timur, meresmikan Ruang Podcast dan Studio SDMM, Selasa (7/2/2023).
Hadir pada acara tersebut Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Perumahan Ponganan Indah (PPI) Gresik Kota Baru Ir Hon Jaelani. Dia ditemani oleh Ketua Cabang Muhammadiyah (PCM) Manyar Imam Mustakim dan Anggota Majelis Dikdasmen PRM PPI Bagian Sarpras Sugeng Utomo.
Hon Jaelani bersama Kepala SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Ria Pusvita Sari MPd dan Imam Mustakim memotong pita sebagai tanda peresmian dua ruang tersebut.
“Bismillahirrahmaanirrahim, hari ini Ruang Podcast dan Studio SD Muhammadiyah Manyar diresmikan,” ujarnya seraya memotong pita emas yang disambut tepuk tangan siswa dan guru kelas II yang kebetulan bersebelahan dengan ruang itu.
Ruang Podcast dan Studio SDMM dulu adalah tempat penyimpanan barang media pembelajaran. Ruang berukuran 10 x 3 meter ini disulap menjadi tempat yang nyaman dan representatif untuk rekaman.
Penanggung Jawab Multimedia SDMM Achmad Nazaruddin MPd menjelaskan ruang tersebut dibagi menjadi dua. “Kita membaginya mejadi dua ruangan, 3 x 3 meter untuk studio dan 7 x 3 meter untuk podcast,” ujarnya.
PWMU.CO yang berkesempatan masuk ke dalamnya bisa merasakan kesan minimalias yang mendominasi. Studio kedap suara karena dilapisi busa peredam bergelombang namun memberi aksen mewah. Di setiap sudut dihiasi dengan pigora dan tanaman hias.
Di ruang studio itu ada dua meja dengan komputer all in one dengan spesifikasi yang mumpuni untuk design grafis dan editing video.
Dari studio ada pintu yang menuju Ruang Podcast. Dari pinu itu maka kita akan dibawa ke ruang yang luas namun terjamin pencahayaan dengan sorotan warna orenge dan kuning yang menambah kesan cafe yang mewah.
Di tengah ruangan di lantai dua gedung utama SDMM, ada sofa dan kursi yang empuk serta meja minimalis terbuat dari kayu di tengahnya. Hiasan tanaman diletakkan rapi dikiri kanan sofa dan kursi.
Ada dua mikrofon dengan penyangga bagai lengan robot yang dapat dipindah menyesuaikan pembicara. Kedua mikrofon ini mengarah ke pembicara dan host. Di latarnya ada TV digital 43 inchi yang menjalankan animasi podcast. TV digital tidak hanya berfungsi menampilkan animasi tapi bisa menjalankan YouTube pembelajan atau slide dari pembicara.
Selain TV sebagai latar, ada rak tiga tingkat untuk hiasan pot bunga dan buku berwarna putih, kontras dengan suasana ruangan yang dominan hitam.
Ruangan berdimensi 7 x 3 ini dihiasi gabus peredam zig-zag dipasang secara horizontal dan vertikal. Selain sebagai hiasan seperti ornamen juga berfungsi sebagai peredam suara.
Selain peredam dari gabus dan karpet rock wall ada pigora besar terpasang secara portrait dengan lukisan para kepala sekola: mulai dari Muhsin Anis hingga Ria Pusvita Sari.
Lampu kuning masa lampau pun menghiasi secara bergantungan dengan tatanan yang rapi, sehingga kita terbawa ke salah satu dimensi ruang tempoe doeloe dengan prabotan minimalis kekinian.
Tentang ruang podcast itu, Nazar menjelaskan di ruang tersebut dilengkapi berbagai perangkat digital. “Mulai dari dua camera mirrorless yang diletakkan di depan namun mengarah secara diagonal. kedua kamera ini untuk memfokuskan pada close up shoot host dan pembicara,” terangnya.
Selain itu ada handycam dengan kualitas 4K yang diletakkan di tengah untuk tampilan long shoot sehingga pembicara dan host dapat tergambar dan muncul pada satu frame.
Nazar mengunkapkan, untuk pencahayaan, Ruang Pocast menggunakan lighting soft box untuk sorotan yang bias ke pemateri tanpa adanya pantulan. Selain ada beberapa ring light jika kontennya tentang pembelajaran siswa.
“Semua hasil podcast nantinya di unggah ke YouTube SDMM,” ujar guru Al-Islam ini. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni
Discussion about this post