Abdullah Wasian Foundation Latih Dai Khusus Kristologi, Liputan Kontributor PWMU.CO Basirun
PWMU.CO – Abdullah Wasian Foundation (AWF) mengadakan Pelatihan Dai Khusus (PDK) Angkatan IV di Trawas Mojokerto, Jawa Timur, Jumat-Ahad (10-12/2023). Pelatihan ini diikuti oleh 35 orang dan berasal dari berbagai daerah.
Aktivis AWF Ezif Muhammad Fahmi menjelaskan, AWF adalah lembaga yang mengkhususkan programnya di bidang perbandingan agama (kristologi). Bentuknya: pelatihan, dialog, dan penerbitan buku.
Dia menjelaskan, Pelatihan Dai Khusus ditujukan pada calon dai khusus bidang kristologi, dai umum, dan umat atau masyarakat yang berminat.
Menurut dia AWF menyelenggarakan pelatihan ini dikarenakan beberapa hal. Pertama, karena semakin masifnya gerakan pendangkalan akidah (dalam segala bentuk/aspek) dan upaya pemurtadan oleh kaum Nasrani.
“Kedua, kurangnya dai yang mengkhususkan di bidang kristologi Ketiga, perlu ditingkatkannya pengetahuan atau ilmu para dai tentang kekristenan!” terang putra keenam dari sembilan anak Abdulah Wasian itu.
Yang menggembirakan, lanjutnya, pada pelatihan ke-4 ini adalah sebaran peserta yang berasal dari Sampit Kalteng, Dompu Lombok Barat, Yogyakarta, Solo, Semarang, Probolinggo, Blitar, Pasuruan, Gresik, Sidoarjo, dan Surabaya.
Ezif menjelaskan, setiap peserta PDK harus memenuhi syarat, yaitu:
- Beragama Islam taat, pria dan wanita.
- Mempunyai ghirah alias semangat berdakwah dalam membentengi akidah umat dari pemurtadan.
- Berumur minimal 20 tahun.
- Mengikuti pelatihan secara penuh waktu.
- Bersedia mendukung dan terlibat dalam kegiatan dakwah AWF.
Setiap paserta mendapat buku berjudul Misteri Natal dan Ketuhanan Yesus yang ditulis Mashud MS. “Karena ini adalah pelatihan dai khusus bidang kritologi,”kata Ezif.
Agus Affandi, utusan Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhamadiyah Wonokromo merasakan mendapat ilmu yang baru setelah mengikuti pelatihan tersebut. Selama ini dia hanya mendengar istilah kristologi saja, tetapi begitu menjadi peserta sampai melongo ketika ditunjukkan kitab Injil yang sebenarnya.
“Saya baru pertama kali memegang kitab Injil yang sebenarnya, ternyata cuma tipis saja,” kataya sambil menunjukkan isyarat jari telunjuk dan jempol. Sedangkan al-Kitab itu, yang disusun para murid Yesus itu sangat tebal.
“Pelatihan Dai Khusus Angkatan IV ini nantinya akan dilaksanakan empat tahap. Tahap yang saya tunggu adalah trik atau kunci mengalahkan Kristiani dalam dialog,” katanya antusias karena penasaran.
Peserta istimewa lain adalah Khotidjah (74), pensiunan guru di Banyuwangi yang kini berdomisili di Waru Sidoarjo.
Menurut Eddin Fithri, putra ke-9 ‘Abdulah Wasi’an, sekalipun sudah sepuh, tetapi Khodidjah sangat serius.“Bahkan sering melontarkan pertanyaan setiap narasuber menyampaiakan materi,” kata Eddin yang ikut dalam penyelanggaraan kegiatan AWF.
Pelatihan selama tiga hari ini ditutup pada hari Ahad (12/2/2023) oleh Direktor AWF. Ucapan terima kasih yang mendalam dia sampiakan kepada para peserta terutama yang berasal dari luar pulau dan para peserta baru. Pesan panting yang disampaikan adalah agar kita membentengi diri dengan pemahaman agama dan akidah yang mantab agar tidak terjebak dalam kristenisasi.
KH Abdullaah Wasian Foundation (AWF) dibentuk oleh para pecinta ilmu kristologi yang merupakan para santri kinthil almarhum KH Abdullaah Wasi’an. Komunitas ini berusaha nguri-nguri aktivitas ngaji ilmu kristologi bersama KH Abdullah Wasi’an—seorang kiai yang disegani para pastur dan romo pada masanya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni