PWMU.CO – Semiloka Perkaderan Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Timur dengan tema ‘Perkaderan yang Sistematis, Komprehensif, Dinamis Menuju Kohesi Persyarikatan’ berlangsung sukses, di Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Bojonegoro (1-2/4).
Ketua Bidang Pendidikan Kader PWPM Jatim Miftahul Khoir SPd MPd menyampaikan, Semiloka Perkaderan yang telah berlangsung tersebut tidak lain untuk membahas dan merumuskan pola-pola perkaderan di Pemuda Muhammadiyah. Baik pola perkaderan yang sifatnya formal, non-formal maupun perkaderan khusus
(Baca: Ini Kata Bupati Bojonegoro Kang Yoto agar Indonesia Tidak Menjadi Negara Gagal)
”Semiloka kali ini telah membahas beberapa konsep perkaderan. Salah satunya konsep Kajian Khusus Mingguan (KKM). Perkaderan tersistem dalam jangka 1 tahun itu memuat program pra Baitul Arqom Dasar (BAD) sampai dengan program tindak lanjutnya. Konsep ini sangat mumpuni digunakan setiap cabang dan ranting,” ujarnya.
Lebih lanjut Khoir menjelaskan tentang perkaderan formal merupakan perkaderan pokok, dan wajib diikuti oleh setiap kader Pemuda Muhammadiyah di tiap jenjangnya. Berisikan materi tentang ideologi Islam dan Muhammadiyah yang disampaikan dengan runut dan sistematis.
(Baca juga: Pemuda Muhammadiyah Jatim Dorong Kader Terbaiknya Tampil Jadi Kontestan Pemilukada)
Sedangkan, perkaderan non-formal adalah perkaderan untuk meningkatkan wawasan dan ketrampilan kader. Bisa melalui pelatihan politik, advokasi, entrepreneur, dan sebagainya. ”Sementara perkaderan khusus adalah perkaderan untuk penajaman nilai ideologi, pemikiran, wawasan, dan pengetahuan,” terangnya.
Di akhir paparannya, Khoir menyampaikan beberapa catatan. Di antaranya Semiloka ini mampu menumbuhkan ikatan emosional yang dibangun atas kohesi sosial, dan kohesi sosial terwujud dengan sempurna bukan hanya dari perkaderan formal semata. Tapi, juga dari perkaderan non formal yang sistematis, dinamis, dan kontinyu. ”Semoga dengan ini akan melahirkan kohesi Persyarikatan dan juga untuk bangsa,” tandasnya.(izzudin/aan)