Bazar UMKM Ramaikan Musyda Ke-17 Aisyiyah Surabaya, Tri Eko Sulistiowati
PWMU.CO – Berbagai produk UMKM binaan Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan (MEK) Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Surabaya menggelar bazar di area gedung SMA Muhammadiyah 2 Surabaya tempat terselenggaranya Musyda Ke-17 Aisyiyah, Ahad (19/2/2023)
Aneka makanan dan minuman yang dijual di stan bazar diserbu musyawirin sebelum mengikuti Musyda dengan alasan takut tidak kebagian. Pasalnya peserta yang hadir banyak sedangkan varian menu yang dijual beragam namun stoknya tidak banyak.
Dari sembilan stan bazar yang tersedia, satu yang menarik yaitu stan dari Pimpinan Cabang Aisyiyah Krembangan yang menjual payung dengan logo Aisyiyah dan logo Musyda Ke-17 Aisyiyah Kota Surabaya dengan berbagai ukuran dan model.
“Sengaja kami jual payung berlogo agar bisa dibuat kenang-kenangan peserta Musyda dengan varian harga mulai Rp 45 ribu untuk payung lipat, Rp 50 ribu untuk payung ukuran standar, dan Rp 70 ribu untuk payung panjang atau biasa disebut payung golf,” tutur Rina Makatita dari Pimpinan Ranting Aisyiyah Dupak yang bertugas menjaga stan.
Selain payung ada aksesoris bros, konektor, gelang bikinan Ani Farida Sekretaris MEK PDA Kota Surabaya dan juga buku-buku bacaan islami. “Khusus payung Musyda ini kami produksi sendiri dengan jumlah sepertiga dari peserta misalnya peserta 100 maka kami sablon 30 dan kami yakin habis,” tambah Rina yang sudah memulai bisnis sablon sejak tahun 1998.
Nur Hayati penanggung jawab bazar dari MEK PDA Kota Surabaya optimis apa yang disediakan di stan merupakan kebutuhan pokok yang diminati peserta musyda di antaranya stan dari PCA Sukolilo dengan penjaga stan Diah Maulida atau biasa dipanggil Bu Yayak yang menjual sinom, beras kencur, kacang oven, bumbu rujak ulek, dan kripik tempe.
“Tak hanya makanan dan minuman, di bazar ini juga ada Koperasi PDA Kota Surabaya yang menyediakan seragam organisasi dan atributnya,” ujarnya.
“Saya suka otak-otak bandeng dari Mantan yang berarti kepanjangan dari Manukan Tandes,”ujar Sariyah Hatta (63), Anggota Majelis Tabligh PDA Surabaya sekaligus Wakil Ketua Panti Asuhan Muhammadiyah Nyai Walidah Krembangan yang mengawali beraisyiyah sebagai pimpinan ranting tahun 1984. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni