Ketua PDA Kota Surabaya: Jadikan Aisyiyah Esok Lebih Baik. Liputan Tri Eko Sulistiowati, Kontributor PWMU.CO Surabaya
PWMU.CO – Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Surabaya menggelar Musyawarah Daerah (Musyda) Ke-17 di gedung SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya, Ahad (19/2/2023).
Dalam sambutannya di pembukaan Musyda, Ketua PDA Kota Surabaya, Hj Alifah Hikmawati SThi berpesan pada musyawirat agar menjadikan Aisyiyah Surabaya lebih baik lagi dengan berfastabiqul khairat.
“Banyak prestasi yang sudah diraih oleh PDA Kota Surabaya di periode 2005 hingga 2023, yang bisa dilanjutkan di periode berikutnya. Pesan saya, jadikan Aisyiyah esok lebih baik dari hari ini dengan berfastabiqul khairat,” tandasnya.
Di hadapan 275 peserta Musyda ke-17 Aisyiyah Surabaya, Alifah memberikan apresiasi kepada para panitia yang telah melakukan koordinasi dan konsolidasi berkali-kali hingga hari pelaksanaannya berjalan lancar.
“Wabil khusus untuk Bu Shofihah sebagai OC dan Bu One Herawati sebagai SC yang pantang menyerah mengkondisikan acara bersama timnya yang solid dengan penuh kekeluargaan, kegotongroyongan dan kebersamaan,” katanya.
Musyda Diikuti 275 Anggota
Alifah mengatakan, Musyda ini diikuti 275 anggota yang terdiri dari 3 utusan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) dan 1 utusan dari Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA). Di Surabaya ini terhitung ada 102 PRA.
“Alhamdulillah sudah berjalan apa yang sudah kita rencanakan untuk Musyda pertama ini di tanggal 19 Februari 2023. Selanjutnya adalah Musyda kedua di tanggal 26 Februari 2023 di tempat yang berbeda,” katanya.
Dia menjelaskan, perjalanan kepengurusan PDA Kota Surabaya yang sejatinya berakhir di tahun 2020, kemudian ada perpanjangan hingga 2022 karena imbas dari adanya pandemi Covid-19 menjadikan Aisyiyah Surabaya lebih maksimal menjalankan program kerja.
Selanjutnya, agenda Musyda kedua nanti akan diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Surabaya tanggal 26 Februari 2023 untuk memilih personalisasi Pimpinan Daerah Aisyiyah Surabaya yang baru.
“Siapapun yang terpilih nantinya semoga bisa membawa Aisyiyah lebih baik, karena sejatinya membangun itu mudah namun merawat dan mempertahankan apa yang sudah dibangun tidaklah mudah,” pungkasnya. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni