Podcast Smamda Sidoarjo Hadirkan Tamu Malaysia; Liputan Kontributor PWMU.CO Sidoarjo Alfi Faridian.
PWMU.CO – Podcast Smamda Sidoarjo tayang kembali. Tak tanggung-tanggung, narasumbernya tamu dari negeri Jiran. Muhammad Hajir SPd, Herman Sahara, dan satu murid bernama Genesis Yohanes Tampubolon.
Di Studio Smamda Sidoarjo, mereka mengupas kerja sama antara SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo dengan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SKIL), Jumat (17/2/2023).
Penanggung jawab tim publikasi Alfi Faridian menerangkan, Bincang-Bincang Podcast Smamda Sidoarjo wadah informasi yang harus diikuti seluruh keluarga besar Smamda Sidoarjo maupun masyarakat luas. “Guru, karyawan, murid, bisa menjadi narasumber di acara tersebut,” ujar Alfi, sapaannya.
Bersama tim publikasi sekolah Dian Arif Fajar dan M. Ghulam Zakiyan Fadilah, Alfi merancang, menyusun skenario, sampai menayangkan di kanal Youtube Smamda Sidoarjo.
Bersama pemandu podcast Nisrin Adelia Darayani, ketiga narasumber asyik ngobrol bersama. Saat menjawab kesan pertama datang ke Smamda, Herman Sahara mengatakan, kerjasama dengan Smamda Sidoarjo harus terus berlanjut.
“Smamda memberikan banyak inspirasi yang akan dibawa ke Sekolah Indonesia Kuala Lumpur. Mulai dari videotron yang menampilkan cerita-cerita Smamda, hingga acara Futsal Cup. Suatu saat, kami nantikan tim Smamda Sidoarjo di tempat kami,” sambung Muhammad Hajir yang pernah menjadi karyawan SMA Muhammadiyah2 Sidoarjo.
Adapun Genesis, salah satu murid berprestasi SKIL, mengatakan, “Kagum dengan sekolah ini yang memiliki masjid sangat besar!” Dia ternyata betah dan ingin melanjutkan sekolah jenjang SMA di Smamda Sidoarjo.
Keseruan bincang-bincang itu secara lengkap bisa disaksikan di kanal Youtube Smamda. Banyak informasi dan inspirasi seputar pengalaman perjalanan karir juga tantangan narasumber. Terlebih, Hajir mengisahkan perjalanan hidupnya dari Smamda hingga ke Kuala Lumpur.
“Dalam menjalani hidup janganlah berputus asa. Allah akan memberikan jalan bagi kaumnya yang terus berusaha,” pesan Hajir yang juga Ketua Dikdasmen Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia.
Akhirnya Herman menambahkan, “Perjalanan hidup adalah ilmu. Ilmu itu sangat mahal. Kami bisa sampai ke Indonesia, banyak pelajaran yang diambil.” (*)