5 Siswa Smamda Sidoarjo Lolos Seleksi Beasiswa Siap ke 5 Negara; Liputan Kontributor PWMU.CO Sidoarjo Liesa Anggraeny.
PWMU.CO – Lima siswa SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo lolos seleksi ‘Siap ke 5 Negara’. Ini ditandai dengan penganugerahan beasiswa Dach Stipendium kepada 200 siswa SMA se-Indonesia yang lolos seleksi di Premier Place Hotel, Ahad (19/2/2023). Orangtua dan perwakilan sekolah juga hadir menyaksikan.
Edu Changes Indonesia merilis program New Dach Stipendium 2022 pada 2021. Program beasiswa ini menawarkan pendidikan tinggi untuk jenjang S1, S2, dan S3 di lima negara yaitu Jerman, Austria, Swiss, Inggris, dan Turki dengan pembiayaan beasiswa 100 persen.
Pendaftaran dibuka sejak November-Desember 2022 sejumlah 2000 kuota. Penyaringan pendaftar mempertimbangkan tiga komponen seleksi secara daring. Yaitu kelengkapan administrasi, tes tulis untuk mengukur kecerdasan emosional dan tes kecerdasan linguistik, dan tes wawancara untuk menentukan 200 siswa penerima beasiswa.
Lima siswa Smamda lolos dalam beberapa kategori. Masing-masing katagori menerima fasilitas beasiswa yang berbeda. Siswa kelas X dan XI berangkat usai menyelesaikan pendidikannya di SMA.
Kategori Unconditional Prime (10 besar) diraih Ardhi Muhammad Fawzi Syahputra kelas XI, kategori Unconditional (peringkat 11-100) diraih Hasannashr Hizballah Amma kelas X dan Dita Nur Aulia Anggraini kelas XII. Sedangkan Miroslav Fathir Zidane kelas X dan Muhammad Farros Taaj Zidane kelas XII masuk kategori Conditional (peringkat diatas 100).
Pengalaman belajar ke luar negeri menjadi alasan mereka mengikuti program ini. “Ingin mendapatkan kesempatan studi lanjut di salah satu kampus terbaik dunia,” terang Farros, panggilannya, yang ingin melanjutkan belajar di Inggris.
Untuk bisa lolos seleksi, butuh penalaran, kecepatan, dan ketepatan menjawab selama menjalani tes. “Saya mendapati tes yang unik tentang sensitivitas bahasa. Tes ini semacam membuat kode sendiri dari 3 kosa.kata yang diberikan sebagai bekal menjawab pertanyaan selanjutnya,” cerita Hasannashr yang memilih Inggris sebagai tempat tujuan pendidikannya.
Hal serupa juga peserta lainnya hadapi. Ada kesan menarik yang mereka rasakan setelah mengikuti tes. “Pertanyaan dari tes kepekaan bahasa dan wawancara membuat saya menjadi open minded dalam menganalisis suatu masalah,” ungkap Ardhi yang berencana melanjutkan studi di Jerman. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni/SN