Belajar Ukur Ketinggian, Siswa Smamda Sidoarjo Bikin Klinometer; Liputan Kontributor PWMU.CO Sidoarjo Elok Kartika Sari.
PWMU.CO – Siswa kelas X-1 SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo membuat dan menggunakan klinometer untuk mengukur ketinggian suatu objek melalui pembelajaran Matematika trigonometri di luar kelas, Rabu (15/02/2023).
Pembelajaran matematika yang biasanya terkesan membosankan karena selalu belajar di dalam kelas, kali ini terasa berbeda. Seperti yang Elok Kartika Sari terapkan saat menerangkan materi trigonometri.
“Pembelajaran ini harapannya menjadi angin segar untuk anak-anak. Belajar matematika dengan praktik langsung di lapangan,” kata Elok, sapaannya.
Elok pun menerangkan kepada siswanya, salah satu penggunaan konsep trigonometri dalam kehidupan sehari-hari yaitu menentukan ketinggian objek. Termasuk kelandaian tanah, gedung, gunung, dan lain-lain. Pengukuran tersebut bisa dilakukan dengan menggunakan alat yang dinamakan klinometer.
“Menurut KBBI, klinometer adalah alat-alat untuk mengukur ketinggian atau kemiringan lereng gunung, bagian bangunan, dan sebagainya,” jelas dia.
Para siswa lantas belajar membuat klinometer sederhana secara berkelompok. Mereka memakai alat dan bahan di sekitarnya seperti sedotan, benang, penghapus, busur setengah lingkaran, lem, isolasi, dan gunting.
Siswa tampak antusias karena bisa praktik membuat alatnya secara mandiri. Mereka saling memuji pembuat alat paling bagus. “Punya kelompok saya lebih bagus, Bu! Rapi dan cantik kan, Bu?” tanya salah satu siswa, lalu ditimpali siswa lain, “Tidak, Bu. Punya kelompok saya lebih bagus. Besar dan rapi juga!”
Ukur Sudut Elevasi
Setelah membuat klinometer, setiap kelompok ke luar kelas. Mereka menuju lapangan basket, lapangan voli, masjid, maupun taman sekolah untuk berperan sebagai pengamat, pengukur jarak, pembaca klinometer, pencatat, dan perekam dokumentasi.
Tak jarang pertanyaan kritis bermunculan. Seperti dari Gita Maharani, salah satu siswa X-1. “Bu, apakah benar sudut elevasi dari klinometer ini 45 derajat?”
Setelah itu, setiap siswa mencatat hasil pengukuran jarak objek, tinggi badan pengamat, dan sudut elevasi pada klinometer ke dalam Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang tersedia. Untuk menghitung ketinggian objek, siswa menggunakan konsep trigonometri yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
Kegiatan pembelajaran berakhir dengan presentasi dan refleksi. Setiap kelompok menjelaskan hasil pengukuran dan penghitungannya lalu kelompok lain menanggapi.
Hasil penghitungan tinggi objek setiap anggota kelompok memang agak berbeda karena faktor kesalahan baca klinometer atau pengukuran menggunakan meteran. Namun hal tersebut dapat disiasati dengan menghitung rata-ratanya.
“Kelompok kami menghitung ketinggian ring basket yaitu 3,52 meter,” ujar Asha Yusinta, salah satu siswa kelas X-1.
“Kelompok kami menghitung ketinggian tiang bendera yaitu 6,5 meter.” sahut Naufal Dwiangga dari kelompok lainnya.
Sebelum mengakhiri pembelajaran, Elok meminta mereka membuat video pendek terkait kegiatan pembelajaran hari itu. “Mulai dari membuat klinometer, mengukur dan menghitung ketinggian objek menggunakan klinometer, dan konsep trigonometri,” tuturnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni/SN