Suasana pembukaan pelatihan PKM Majelis Tabligh PWM Jatim. (Foto: Dok Pribadi)PWMU.CO – Dalam rangka peningkatan kualitas muballigh (PKM), Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (MT PWM) Jawa Timur mengadakan pelatihan muballigh Muhammadiyah se-wilayah kerja (wilker) 1 yang dipusatkan di aula SMA Muhammadiyah 3 Jember.
Selama tiga hari, 7-9 April 2017, perwakilan dari PDM Jember, Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso dan Kabupaten/Kota Probolinggo yang masing-masing berjumlah 10 orang itu akan dididik menjadi muballigh yang berkualitas.
(Baca: Ini Strategi Muballigh Muhammadiyah Hadapi Tantangan Dakwah dan Kedar Muhammadiyah Diingatkan agar Tak Mudah Kagum pada Tokoh Lain)
Ketua PDM Jember Kusno MPdI dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Majelis Tabligh PWM Jatim, karena telah dipercaya sebagai tempat pelatihan PKM se-Wilker 1. Pria asal Lamongan ini lantas menyampaikan bahwa para muballigh Muhammadiyah itu mengemban misi suci, yaitu amar ma’ruf nahi munkar. Maka dari itu, muballigh Muhammadiyah harus punya ciri yang berbeda dengan muballigh lainnya.
”Para muballigh Muhammadiyah harus memiliki ciri gerak, dinamis, lincah dan revolusioner dalam menghadapi perubahan. Karena putra-putri terbaik Muhammadiyah ini turut melahirkan negara Indonesia,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua MT PWM Jawa Timur M. Sholihin Fanani MPSDM menyampaikan, tantangan dakwah yang kini dihadapi Muhammadiyah semakin hari semakin berat saja. Terlebih dengan adanya perubahan politik, ekonomi, sosial dan kemajuan teknologi, serta gaya hidup modern yang serba instan.
(Baca juga: Muhammadiyah Harus Lakukan 5 Langkah Ini agar Gerakannya Abadi dan Inilah 3 Rahasia Mengapa Muhammadiyah Bisa Bertahan sampai Abad Kedua)
Karena itu, Sholihin mengingatkan muballigh Muhammadiyah wajib untuk selalu meningkatkan kualitasnya. Jika tidak, maka muballigh-muballigh Muhammadiyah akan ditinggalkan oleh masyarakat. ”Jika itu muballigh Muhammadiyah tidak mau meningkatkan kualitasnya, maka akan menghambat perkembangan dakwah Muhammadiyah di masa-masa yang akan datang,” pesan mantan Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang, Surabaya.
Lebih lanjut Sholihin mengungkpakan, ada empat kualitas yang wajib dimiliki oleh para muballigh Muhammadiyah, yaitu kualitas secara akademik, profesional, sosial dan kepribadian.
Sholihin menjelaskan kualitas akademik artinya muballigh Muhammadiyah harus terus meningkatkan penguasaan materi dakwah dan metodologi dalam berdakwah. Sedangkan, kualitas profesional artinya muballigh Muhammadiyah harus memiliki kemampuan untuk melakukan pembaharuan dalam berdakwah.
(Baca ini juga: Ketika Aktivis Muhammadiyah Nikahkan “Tuhan”)
”Berdakwah tidak boleh hanya mengandalkan kemampuan retorika dan penguasaan materi dakwah saja. Tetapi, juga harus bisa membangun komunikasi dengan masyarakat dan pemerintah atau lembaga-lembaga dakwah di luar Muhammadiyah,” terangnya.
Selanjutnya, kualitas sosial artinya, keberadaan muballigh Muhammadiyah harus menjadi orang yang selalu hadir dalam memberikan advis kepada masyarakat. ”Dan terakhir, kualitas kepribadian artinya memiliki pribadi yang menarik sehingga memberikan manfaat bagi umat dan masyarakat,” tandasnya. (nidlom/aan)