
PWMU.CO– PDM Surabaya 2022-2027 diharapkan mampu mengakselerasi pengembangan amal usaha jadi lebih metropolis.
Hal itu disampaikan Ketua PWM Jatim, Dr dr Sukadiono MM, ketika sambutan membuka Musyda ke-18 Muhammadiyah Kota Sirabaya di At- Tauhid Tower UM Surabaya, Ahad (26/2/2023).
“Musyda adalah rutinitas tiap 5-7 tahun merupakan hal biasa dalam berorganiasi sehingga harus dilandasi spirit yang kuat,” kata Sukadiono membuka sambutan.
Sukadiono menyampaikan tiga pesan penting kepada seluruh peserta Musyda PDM-PDA. Pertama, doktrin ketauhidan sebagai landasan berorganisasi. Kedua, motivasi bermuhammadiyah. Ketiga, standar memilih pimpinan persyarikatan.
Menurut Sukadiono, menjadi pimpinan Muhammadiyah itu bukan pekerjaan yang mudah. Tantangannya sangat luar biasa. Jika berhasil belum tentu dipuji. Namun kalau tidak berhasil akan dicaci maki. Karenanya landasi dengan spirit tauhid.
“Jangan takut dan gelisah jika berjuang di Muhammadiyah karena selaras dengan isi al-Quran surat al-Fussilat, kata Allah, sesungguhnya aku akan mengurusi kamu di dunia dan mengurusi kamu di akhirat,” tegas Sukadiono yang juga menjabat Rektor UM Surabaya.
Selanjutnya Sukadiono menggolongkan motivasi orang bermuhammadiyah ada 3 golongan. Yakni; Muhammadiyah secara biogenetik, sosiogenetik, dan teogeenetik.
Orang yang bermuhammadiyah secara biogenetik itu hanya menjadikan Muhammadiyah terutama amal usaha Muhammadiyah untuk mencari maisah atau mencari kebutuhan sandang, pangan dan papan.
“Banyak orang berbondong-bondong masuk menjadi dosen atau guru di sekolah-sekolah Muhammadiyah sebagai status sosial,” tegas Sukadiono.
Muhammadiyah secara sosio genetis orang yang bermuhammadiyah hanya menjadikan batu loncatan Muhammadiyah untuk kepentingan yang lebih besar.
“Mohon maaf, untuk para politisi juga para guru yang mengikuti program P3K adalah contoh tipe muhammmadiyah sosio genetis,” ungkap Sukadiono.
Bagi orang Ber Muhammadiyah secara bio genetis dan sosio genetis jangan pernah berharap mendapatkan keberkahan dari Muhammadiyah.
“Bagi mereka yang mengabdi dan berkhidmat di Muhammadiyah secara lillahi ta’ala adalah contoh bermuhammadiyah secara teogenetis adalah yang terbaik di Muhammadiyah,” tegasnya.
Di akhir sambutannya, Sukadiono mengingatkan seluruh peserta Musyda PDM dan PDA kota Surabaya agar memilih pemimpin perserikatan yang 3 paten R, yakni Bener, Pinter dan Kober.
“Bener adalah kesatuan kata dan perbuatan (integritas). Pinter artinya memiliki wawasan luas. Kober atau berkomitmen, jika sudah diamanahi ya harus siap dan hadir,” papar Sukadiono.
Terkait kepengurusan baru di jajaran PDM dan PDA kota Surabaya, pimpinan PWM Jatim memberi sorotan khusus agar yang terpilih
memiliki kemampuan mengakselarasi amal usaha yang metropolis.
“Surabaya jangan sampai kalah dengan PDM lain. PDM Surabaya harus lebih metropolis rencananya akan membangun Rumah Sakit Premium Internasional,” harap ketua PWM Jatim.
Penulis M. Syaifuddin Zuhri Editor Sugeng Purwanto
Discussion about this post