Surabaya Harus Cerminkan Kemajuan PWM Jatim; Liputan Kontributor PWMU.CO Surabaya M. Syaifudin Zuhri.
PWMU.CO – Empat petinggi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim hadiri Musyawarah Daerah (Musyda) PDM-PDA Kota Surabaya di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Ahad (26/2/2023).
Keempatnya ialah Ketua PWM Jatim Dr dr Sukadiono MM, Sekretaris Prof Dr Biyanto MAg, Wakil Ketua bidang Tarjih, Tajdid, Kepesantrenan, dan Haji-Umroh Dr Syamsudin MAg, dan Wakil Ketua Bidang Organisasi, Ideologi, MPKU, dan MLHPB Ir Tamhid Masyhudi.
Mereka memantau langsung jalannya acara dari pagi hingga sore. Saat PWMU.CO mengonfirmasi, mereka mengungkap hadir bersama karena ingin menjadikan Surabaya sebagai mitra strategis PWM Jatim.
PWM periode ini punya kebijakan ingin menghadirkan semua pimpinan yang ada di Jawa Timur dalam setiap momentum konsolidasi. Kebetulan Sabtu kemarin (25/2/2023) ada 3 Musyda dan hari ini ada 6, termasuk salah satunya di Surabaya.
“Kalau yang di Surabaya kenapa kok hari ini banyak PWM yang hadir? Ya tentunya pimpinan pengin mangayubagyo. Karena di sini ibu kota provinsi, ya harus digembirakan. Maka kami berempat bersepakat untuk datang ke sini,” kata Tamhid saat ditemui di sela-sela Musya PDM Surabaya.
Menurutnya, Surabaya sebagai pusat ibu kota harus bisa mencerminkan kemajuan PWM Jawa Timur. “Ukurannya ya dari sumber daya manusia (SDM). SDM PDM Surabaya harus menjadi penopang utama Jawa Timur. Juga amal usaha yang memiliki kualitas tingkat internasional,” harapnya.
Senada dengannya, Biyanto sebagai warga Surabaya ingin menyemarakkan musyawarah ‘keluarga sendiri’. “Saya ini warga Muhammadiyah, Ranting Pelampitan, Cabangnya Genteng. Genteng itu Surabaya. Saya pun ingin mangayubagyo di Musyda ini,” ujarnya.
Biyanto menekankan, PWM Jatim ingin menjadi mitra strategis PDM kota Surabaya. Harus diakui Surabaya ini kota penting sebagai ibukota provinsi. Sehingga pimpinan wilayah harus tahu dinamika Muhammadiyah yang terjadi di Surabaya.
“Termasuk proses-proses dan isu-isu besar di Surabaya perlu diangkat wilayah sehingga kemudian ada banyak yang bisa dimitrakan,” tegas Biyanto. (*)