Syeikh Al Azhar Hadir di Ponpes Al Fattah Sidoarjo, liputan kontributor PWMU.CO Sidaorjo Ridwan Manan
PWMU.CO – Pondok Pesantren (Ponpes) Al Fattah Sidoarjo, Jawa Timur mengadakan Stadium General dengan tema Muhadarah dan Ijazah Ammah dengan mengadirkan Syeikh Hisyam Kamil Hamid Musa dari Universitas Al Azhar Kairo Mesir, Selasa (28/2/2023)
Direktur Pesantren M Fauzan Lc MPd berharap hubungan kerja sama Ponpes Al Fattah dengan Universitas Al Azhar semakin erat sehingga banyak santri Al Fattah yang diterima dan belajar di Al Azhar.
“Semoga kegiatan ini bisa meningkatkan kerjasama atara al-Azhar dengan Al Fattah, karena Al Fattah sedang proses Muadalah seingga diharapkan banyak santri yang bisa kuliah di al Azhar,” ujar alumnus Al Azhar tahun 2005 ini.
Dia memaparkan Syeikh Hisyam Kamil ahli fiqh yang lahir di Subra Mesir. Dia adalah ulama produktif dengan karya tulisnya yang masyhur di kalalangan thalib Al Azhar. Dia ke Indonesia dalam rangka safari dakwah ke beberapa pesantren yang bermuadalah dengan Al Azhar yang ada di Indonesia.
“Beliau hadir di Ponpes Al Fattah tidak hanya memberikan ceramah umum, juga mengajarkan kitab Hadits Arbain kepada jamaah yang hadir.”
Karya Syaikh Hisyam Kamil
M Fauzan menjelaskan tidak hanya aktif mengajar, dia pun aktif di dunia literasi pendidikan ilmu syar’i. Hal ini dibuktikan dengan produktivitas dia dalam menulis kitab serta men-syarh kitab. Di antara karya karya masyhur di kalangan para thalib Azhar.
- Kitab Al-Mukhtashar fi Sirah Saidul Basyar (ilmu Sirah Nabawiyah)
- Kitab Al-Ilahiyah fi Al-Adab Al-Islami
- Kitab Khulashah Al-Anba Fi Qashashil Anbiaya
- Kitab Al-Anwar Al-Muhammadiah Syarah Al-Arba’in Al-Nawawiah
- Kitab Al-Isyraqat Al-Saniyyah bi Syarhi Al-Syamail Al-Muhammadiah
- Kitab Al-Imta’ bi Syarhi Matan Abi Suja’ (kitab fiqih Syafi’i )
- Kitab Tabshiratul ‘Uqala bi Qashashil Anbiya’
- Kitab Fathul ‘Alam Syarah Mandhumatul ‘Awam (kitab aqidah)
- Kitab Al-Taudhihat Al-Jaliyyah Syarhul Kharidah Al-Bahiyyah (kitab aqidah)
- Kitab Al-‘Ujalatur Rahabiah Syarhu matan Al-Rahabiah.
“Dari pemaparan biografi, dia menunjukkan penuntut ilmu sejati itu tidak hanya aktif dalam belajar dan mengajar, tetapi juga harus bisa produktif dalam menulis dan melahirkan karya yang bermanfaat bagi umat,” kata Fauzan. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.