
PWMU.CO– Tugu Garuda Pancasila yang menjadi tetenger Simpang Empat Kampung Inggris Pare Kabupaten Kediri diambil menjadi logo Musyawarah Cabang (Musycab) ke-12 Muhammadiyah Pare.
Musycab ke-12 ini dengan tema membumikan Islam berkemajuan, memajukan Pare yang bermartabat akan dilaksanakan Sabtu, 19 Sya’ban 1444 H/12 Maret 2023 M bertempat di MI Muhammadiyah 1 Jl Gede 1/4 Pare.
Tugu Garuda Pancasila yang terletak simpangi empat timurt Jl PK Bangsa, selatan Jl dr Sutomo, barat Jl RA Kartini, serta dari arah utara Jl Dr Wahidin Sudirohudodo, sangat populer di masyarakat. Kalau Anda naik bus, kondektur langsung teriak Garuda…Garuda…Garuda… artinya sudah sampai Kota Pare.
Tugu burung Garuda Pancasila disangga dua buah pilar. Di lantai dasar terdapat gambar relief warga bersatu padu membawa senjata ala kadarnya berjuang melawan penjajah.
Kreator logo Musycab ke-12 Muhammadiyah Pare, Mochamad Obet Tjahjono menuturkan, Tugu Garuda dibayang sinar matahari terbit bertuliskan Muhammadiyah bermakna, sang Surya senantiasa menyinari dan mencerahkan walau baru separo.
”Logo itu melambangkan kekuatan. Warna emas pada matahari dan patung burung garuda melambangkan kemegahan dan kejayaan. Makna filosofis burung garuda secara keseluruhan melambangkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Ini terlihat dari cakar burung garuda yang menggenggam semboyan Indonesia Bhinneka Tunggal Ika,” jelas Obet.
Dia menambahkan, kepala burung garuda menoleh ke kanan artinya menjadi negara yang benar. Indonesia tidak menempuh jalan salah. Nilai tradisi arah kanan adalah arah yang baik membuat kepala garuda dibuat menghadap ke kanan.
Sayap yang membentang siap terbang, sambung dia, makna filosofisnya dinamika semangat untuk menjunjung tinggi nama baik bangsa dan negara untuk maju, terbang meraih cita-cita adil makmur.
Cengkeraman kaki burung garuda digambarkan kedua kakinya mencengkeram erat pita putih, bertuliskan semboyan bhinneka tunggal ika. ”Semboyan ini diambil dari serat Kakawin Sutasoma karangan Mpu Tantular artinya persatuan dalam keragaman,” tandasnya.
”Itulah yang ingin dicapai oleh Muhammadiyah Pare Kediri, menjunjung tinggi martabat yang agung dan luhur, berdasarkan al-Qur’an dan sunnah,” tandasnya.
Obet yang juga Ketua Panitia Musycab PCM Pare menambahkan, makna tema membumikan Islam berkemajuan, memajukan Pare yang bermartabat merupakan turunan dari Muktamar, Musywil dan Musyda.
”Harapannya Muhammadiyah Pare Kabupaten Kediri bisa berperan penuh dalam mendakwahkan Islam berkemajuan di Pare,’ tuturnya.
Komandan Kokam (Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah) Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kab Kediri ini, jika umat Islam di Pare terutama warga Muhammadiyah mampu menjadi pemimpin, maka sangat mudah untuk berperan memajukan Pare Kediri dalam bingkai keislaman.
Pegiat sejarah kelahiran Pare yang kini di Jakarta, Nukman Iskandar, menjelaskan, Tugu Garuda Pare dibangun pada tahun 1970 -an merupakan ikon kota Pare. Identikkan dengan patung selamat datang di kota Pare.
Tugu garuda dibangun, kata dia, sebagai penegasan dan perlawanan terhadap paham komunisme. Dulu zaman Orde Lama komunisme kuat menyebar di Pare. Pemilu 1955 PKI menjadi partai pemenang keempat setelah Masyumi, PNI dan NU.
Penulis Dahlansae Editor Sugeng Purwanto
Discussion about this post